Puri Agung Singaraja |
Buleleng, Dewata News.com — Dari sederet obyek wisata city tour di kabupaten ujung utara Bali ini, seperti komplek Puri Seni Sasana Budaya dengan Museum Buleleng, Gedong Kirtya, rumah-rumah peninggalan Belanda dan eks Pelabuhan Buleleng dengan jembatan lengkung-nya, ternyata keberadaan Puri Agung Singaraja tidak bisa hanya dilirik saja. Pasalnya, belakangan ini Puri Kerajaan Buleleng yang terakhir dikendalikan Anak Agung Panji Tisna mulai menggeliat dibanding yang lainnya.
Obyek wisata City Tour yang berada dalam satu kawasan dengan Puri Seni
Sasana Budaya ini, sekarang mulai ramai dan disibukkan dengan makin berdatangan
wisatawan mancanegara. Selain karena promosi wisata yang gencar dilakukan
Pemerintah Kabupaten Buleleng, promosi via situs internet yang dikeluarkan oleh
keluarga puri, juga diyakini mampu mendatangkan wisatawan.
Salah seorang penglisir Puri, Anak Agung Ngurah Brawida mengakui, Puri
Agung Singaraja yang satu areal dengan Puri Seni Sasana Budaya, Museum
Buleleng, dan Gedong Kirtya mulai ramai dikunjungi wisatawan mancanegara dan
domestik sejak dibuka, beberapa tahun lalu.
Agung Brawida |
”Puri ini mulai dibuka untuk dikunjungi wisatawan, sejak tahun 2007
silam. Setelah sempat digunakan sebagai tempat digelarnya atau menjadi tuan
rumah acara pertemuan Raja-Raja Nusantara,” ungkap Agung Brawida.
Menurut Agung Brawida, meski dibuka untuk umum sebagai obyek wisata,
kondisi puri tetap dipertahankan sebagaimana adanya.
Mantan Ketua BPC PHRI Kabupaten Buleleng ini mengatakan, wisatawan yang
datang ke Puri Agung Singaraja mengaku tahu tentang keberadaan Pusat Kerajaan
Besar di Bali Utara, sekaligus Pusat Pemerintah Soenda Kecil dari situs
internet yang dibuat oleh keluarga Puri Agung Singaraja dan promowisata oleh Pemerintah
Kabupaten Buleleng.
Para wisman di Pustaka Puri Agung Singaraja |
”Sebagian dari
mereka yang berkunjung ke Puri Agung Singaraja penasaran terhadap keberadaan
Kerajaan Buleleng dan eks Pemerintahan Soenda Kecil, karena sebagian dari
peninggalan kerajaan, baik berupa lontar, foto dan benda-benda lainnya ada di
Museum Leaden, Belanda," ungkapnya.
Dibalik rasa bangga, Agung Brawida yang cinta seni musik dan seni sastra
saat didampingi putra-putrinya mengaku prihatin dan miris. Karena dengan
keterbatasan yang dimiliki, keluarga Puri hanya mampu mengelola Puri Agung
Singaraja sebagai obyek wisata city tour.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com