Dermaga Lovina lebih dikenal sebagai jembatan-jetty yang rusak dan praktis tidak pernah dipakai,
mendapat kunjungan anggota Komisi I DPRD Bali dapil Buleleng Nyoman Tirtawan
Buleleng,
Dewata News.com — Dermaga
Lovina yang awal dibangunnya oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui leading sector Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata (Disbudpar) Buleleng saat
kepemimpinan Kadis Ketut Warkadea, untuk kapal pesiar dalam ukuran dan bobot
kecil yang berkunjung ke pantai Lovina, Buleleng, Bali.
Setelah selesai dermaga kayu yang lebih tepat disebut jembatan/jetty ini
beton penyangganya pada ujung selatan sempat dihantam gelombang, sehingga
terbungkah. Kendatri, konon dari pihak pelakasana secara resmi belum
menyerahkan kepada pemerintah, namun yang memperbaiki, justru desa adat
Kalibukbuk. Hal ini untuk dimaklumi, karena Pemerintah Kabupaten Buleleng sudah
menyerahkan pengelolaan asset wisata Lovina kepada Desa Adat Pakraman
Kalibukbuk.
Pantauan terakhir,dermaga Lovina yang belum pernah dimanfaatkan sesuai
tujuan awal, ternyata beberapa dinding kayu sudah pada hilang, apa karena rusak
atau ”diamankan” orang tak bertanggungjawab. Dermaga Lovina hingga saat ini.
Bangunan WC internasional di kawasan wisata Lovina mangkrak
Aset wisata Lovina yang dibangun Pemkab Buleleng, di antaranya selain
jembatan/jetty, sejumlah kios yang juga di pantai Bina Ria, Lovina. Sementara
terbangunnya WC internasional di pinggir pantai, sebelah timur kafe tuak,
Lovina yang mangkrak dan tak terurus sejak lama menjadi korban pembiaran.
Sementara itu, anggota Komisi I DPRD Provinsi Bali, Dapil Buleleng,
Nyoman Tirtawan, mengunjungi Lovina, tepatnya di sekitar patung lumba-lumba
(dolpin) yang merupakan maskotnya Lovina, Rabu (16/09).
Keberhasilan Nyoman Tirtawan asal Desa Bebetin, Kecamatan Sawan,
Buleleng ini, dari Partai Nasdem ke tangga Renon, berkat kegigihan
ketidaksenangan melihat hal-hal yang dipolitisir
di pantai Bina Ria, Lovina
Didampingi onwer Angsoka Hotel, Nyoman Suwela, vokalis Partai Nasdem
dalam menyuarakan hal-hal yang tidak sesuai dengan aturan melihat secara
langsung keluhan para pelaku pariwisata, tentang jalan yang sudah sempit
menjadi tambah sempit, karena dilanggarnya peraturan sempadan jalan,.serta parkir
yang semrawut.
Melihat kondisi Lovina itu, Anggota Komisi I DPRD Bali Nyoman Tirthwan berjanji
akan mengusahakan apa yang bisa dilakukan sesuai dengan tugasnya untuk ikut
membenahi. Terlebih lagi pemilik Warung Bambu di kawasan Desa Pemaron ini
sangat tahu bagaimana Lovina itu cepat berkembang. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com