Kepala Disnakertrans Buleleng Ni Made Dwi Priyanti Putri Koriawan
Buleleng, Dewata News.com - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Buleleng, Bali segera mengevaluasi program transmigrasi warga setempat ke luar daerah terutama tujuan ke daerah Sulawesi Tengah (Sulteng).
"Evaluasi perlu dilakukan mencermati kasus meninggalnya Nyoman Astika
(70) yang tinggal di Dusun Gitgit Sari Desa Balinggi, Kabupaten Parigi
Moutong, Sulteng," kata Kadisnakertrans Buleleng, Ni Made Dwi Priyanti
Putri Koriawan di Singaraja, Jumat (18/09).
Ia menjelaskan, pihaknya segera akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Bali karena program tersebut merupakan program dari Pemprov yang dilaksanakan pemerintah daerah setempat.
Menurut Dwi, koordinasi berkaitan dengan evaluasi program transmigrasi, pembahasan beberapa lokasi transmigran yang diduga masih rawan dan beberapa hal lainnya termasuk kuota transmigrasi tahun ini.
"Mendengar peristiwa dimaksud, kami segera melakukan evaluasi dan pembahasan menyangkut peristiwa pembunuhan terjadi di daerah transmigrasi. Kami akan pikirkan kembali, apakah melanjutkan pengiriman transmigran ke daerah yang sama, atau ke lokasi berbeda dan lebih aman," jelas Dwi.
Di sisi lain, kata dia, pukulan berat dirasakan warga Buleleng dan Bali yang kebetulan berada di lokasi transmigran di daerah itu. "Mereka sebagian besar trauma dan masih merasa cemas melakukan beberapa aktivitas," imbuhnya.
Dwi Priyanti memaparkan, sebagian besar warga transmigran Buleleng di daerah itu berprofesi sebagai petani pengembang pertanian dan perkebunan, dimana sering berada jauh dari pemukiman warga.
Ia berharap, peristiwa dialami almarhum Nyoman Astika, menjadikan warga setempat untuk lebih mawas diri dan tidak berpergian sendiri di ke luar rumah.
Dari sisi keamanan, pihaknya segera akan berkoordinasi dengan pihak keamanan di daerah itu, baik dari unsur Kepolisian dan juga pemerintah daerah setempat.
"Kami meminta jaminan kepada pemerintah daerah tempat tinggal transmigran, supaya peristiwa pembunuhan demikian tidak terjadi lagi pada transmigran asal Buleleng dan Bali pada umumnya," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, transmigran asal Desa Gitgit, Kabupaten Buleleng, Bali atas nama Nyoman Astika (70) dibunuh dengan cara dipenggal pada Minggu (13/9) lalu di Dusun Baturiti, Desa Balinggi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Pihak Kepolisian di daerah itu menduga pembunuhan dilakukan teroris kelompok Santoso yang diketahui kabur ke Pegunungan Baturiti, Kabupaten Parigi Moutong. (DN ~ TiR).--
Ia menjelaskan, pihaknya segera akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Bali karena program tersebut merupakan program dari Pemprov yang dilaksanakan pemerintah daerah setempat.
Menurut Dwi, koordinasi berkaitan dengan evaluasi program transmigrasi, pembahasan beberapa lokasi transmigran yang diduga masih rawan dan beberapa hal lainnya termasuk kuota transmigrasi tahun ini.
"Mendengar peristiwa dimaksud, kami segera melakukan evaluasi dan pembahasan menyangkut peristiwa pembunuhan terjadi di daerah transmigrasi. Kami akan pikirkan kembali, apakah melanjutkan pengiriman transmigran ke daerah yang sama, atau ke lokasi berbeda dan lebih aman," jelas Dwi.
Di sisi lain, kata dia, pukulan berat dirasakan warga Buleleng dan Bali yang kebetulan berada di lokasi transmigran di daerah itu. "Mereka sebagian besar trauma dan masih merasa cemas melakukan beberapa aktivitas," imbuhnya.
Dwi Priyanti memaparkan, sebagian besar warga transmigran Buleleng di daerah itu berprofesi sebagai petani pengembang pertanian dan perkebunan, dimana sering berada jauh dari pemukiman warga.
Ia berharap, peristiwa dialami almarhum Nyoman Astika, menjadikan warga setempat untuk lebih mawas diri dan tidak berpergian sendiri di ke luar rumah.
Dari sisi keamanan, pihaknya segera akan berkoordinasi dengan pihak keamanan di daerah itu, baik dari unsur Kepolisian dan juga pemerintah daerah setempat.
"Kami meminta jaminan kepada pemerintah daerah tempat tinggal transmigran, supaya peristiwa pembunuhan demikian tidak terjadi lagi pada transmigran asal Buleleng dan Bali pada umumnya," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, transmigran asal Desa Gitgit, Kabupaten Buleleng, Bali atas nama Nyoman Astika (70) dibunuh dengan cara dipenggal pada Minggu (13/9) lalu di Dusun Baturiti, Desa Balinggi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Pihak Kepolisian di daerah itu menduga pembunuhan dilakukan teroris kelompok Santoso yang diketahui kabur ke Pegunungan Baturiti, Kabupaten Parigi Moutong. (DN ~ TiR).--
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com