Denpasar, Dewata News.com - Kementerian Pariwisata Republik Indonesia mengungkapkan Bali berpotensi menjadi destinasi pariwisata non-medikal, selain menjadi daerah tujuan wisata budaya.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kementerian Pariwisata RI, Dadang Rizki Ratman mengatakan, destinasi pariwisata non-medical dapat diartikan sebagai daerah tujuan wisata kesehatan, kebugaran, serta kesegaran badan seperti misalnya aktifitas spa.
"Pariwisata tidak bisa lepas dari kesehatan dan sangat tergantung bagaimana masyarakat serta pemerintah daerahnya menyiapkan lingkungan yang sehat itu. Kesehatan di pariwisata sangat penting sebab kesehatan yang baik membuat wisatawan merasa lebih aman dan nyaman," paparnya saat ditemui dalam acara seminar nasional kesehatan pariwisata di Denpasar, Jumat (11/09).
Terkait non medical tourism, lanjutnya, pariwisata Indonesia telah memiliki standar usaha yang bergerak di sektor spa wellness yang termasuk kesehatan untuk kebugaran tubuh.
"Keberadaan spa di Bali sendiri memberikan kontribusi yang luar biasa untuk perkembangan pariwisata Bali. Sebab spa ini telah diakui di dunia internasional karena memanfaatkan ramuan tradisional dan banyak turis yang sudah menikmati dan mengakuinya," ujarnya.
Dia menyatakan bahwa spa menjadi salah satu daya tarik pariwisata Bali. Wisatawan yang dominan menikmati aktivitas ini bisa dilihat dari jumlah kunjungan negara terbanyak seperti wisatawan asal Australia dan Tiongkok.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com