270 Peserta Buleleng Mekorot Festival di Pantai Kaliasem, Lovina - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

9/29/15

270 Peserta Buleleng Mekorot Festival di Pantai Kaliasem, Lovina



Buleleng, Dewata News.com — Kegiatan Buleleng Mekorot Festival (BMF) yang menyemarakkan Lovina Festival 2015 merupakan event permainan layang-layang ciri khas di Bali Utara.

     Kegiatan BMF serangkaian lovina Festival di pantai Kaliasem, Lovina, Selasa (29/09) ini, dibuka langsung oleh Wakil Bupati Buleleng, Nyoman Sutjidra, disaksikan  Ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna,  Wakapolres Buleleng, Kompol Michael Revelindo Risakotta, serta sejumlah Pimpinan SKPD lingkup Pemkab Buleleng.

      Kegiatan yang mengambil tema "Bertarung di Udara, Bersahabat di Darat", diikuti oleh 270 peserta dari seluruh Wilayah Bali diantaranya, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Karangasem, Kabupaten Jembrana, dan Kabupaten Tabanan.            

      Panasnya terik matahari tidak menyurutkan para peserta dan penonton menyaksikan perhelatan BMF yang kedua kalinya ini. Sebab, masing masing perserta membawa suporter, dan juga disemarakkan oleh penampilan 6 sekeha beleganjur yang terus memberikan support kepada peserta yang bertanding.

     Ketua Panitia BMF, Komang Widiadnyana mengatakan, kegiatan BMF ini merupakan, budaya asli Buleleng, yang harus dilestarikan. Menurutnya, permainan mekorot ini menjadi salah satu keunikan budaya yang masih berkembang, di tengah-tengah gencarnya permainan modern saat ini.

       Ia juga mengungkapkan, setiap Tim terdiri dari 2 orang, dimana 1 orangnya bertugas untuk menaikan layanga-layang, dan 1 orang lainnya bertugas untyuk menggulung benang, dan untuk penggunaan layangan standar harus berukuran 50 X 30 centimeter.

    “Setiap tim ada  2 Peserta. Kami dari panitia sudah mempersiapkan layang-layang untuk diadu mekorot. Seleksi peserta mekorot dilakukan ketat, setiap pertandingan akan diadu 10-15 orang peserta, dan akan masuk final untuk dicari satu pemenang,” jelas Widiadnyana.
      Sementara itu Wabup Sutjidra menambahkan, dirinya menargetkan, pada tahun berikutnya penyelenggaraan BMF ini, akan melibatkan peserta seluruh Bali dan bahkan hingga ke Pulau Jawa dan Lombok, sebagai langkah upaya dalam melestarikan Budaya Buleleng.

    ”Budaya Buleleng ini sangat dinamis, mengikuti perkembangan  zaman. Melalui Buleleng Mekorot Festival ini, kami ingin tunjukkan jati diri sebagai warga Buleleng yang sebenarnya. Mari lestarikan budaya Buleleng ini,” ungkap Sutjidra, didampingi Ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna.

     Bahkan dalam kesempatan ini, Wabup Sutjidra dan Ketua DPRD Supriatna, ikut ambil andil untuk ikut merasakan sensasi Mekorot ini. Bahkan, tidak sedikit wisatawan yang rata rata peserta Sail Lovina ikut bermain mekorot. Pada BMF tahun ini, pemenang akan mendapatkan ”Cincin Mekorot” buatan seniman Ketut Dibia. ”Cincin Mekorot” ini merupakan, bentuk apresiasi terhadap pemenang BMF, dan setiap tahunnya akan diperebutkan oleh peserta. (DN ~ TiR).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com