Sundayana: Selamatkan Mahasiswa Stikes Bermasalah Terbentur Aturan - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

8/2/15

Sundayana: Selamatkan Mahasiswa Stikes Bermasalah Terbentur Aturan


Buleleng, Dewata News.com — Ketua Stikes Buleleng Made Sundayana mengungkapkan, untuk menindaklanjuti saran Kopertis Wilayah VIII untuk menyelamatkan mahasiswa Stikes Majapahit Singaraja yang sedang tersandung ranah hukum karena menyelenggarakan pendidikan tanpa izin itu bisa ditampung untuk melanjutkan pendidikan sesuai jenjangnya terbentur peraturan yang berlaku.

    Bahkan, di antara orang tua bermasalah itu mendesak putra-putrinya yang sudah menyelesaikan pendidikan dan memperoleh ijazah setelah diwisuda di Stikes Majapahit Singaraja meminta segera bisa diterima sesuai jenjang pendidikan yang telah ditempuh.

    ”Demi kemajuan pendidikan, khususnya di bidang kesehatan, kami sebagai pengelola pendidikan kesehatan yang sudah terakreditasi, bisa menyelamatkan mereka, baik yang masih aktif mengikuti pendidikan maupun yang sudah tamat dengan ijazah illegal itu, tapi sesuai mekanisme penerimaan mahasiswa Perguruan Tinggi, mengulang dari semester 1,”  tegas Ketua Stikes Buleleng Made Sundayana, usai menerima para mahasiswa bermasalah itu di Kampus Bungkulan, Jumat (31/07) siang.
 .
     Ia mengungkapkan, kalau mereka yang menginginkan melanjutkan pendidikan di Stikes Buleleng Kampus Bungkulan ini, akan  diberikan kemudahan, di antaranya bebas dari biaya pendaftaran maupun tidak dibebani uang gedung. Kalau tidak mau mengikuti aturan mekanisme seperti itu, silakan pada perguruan tinggi kesehatan lainnya.

    Didampingi Pembantu Ketua I (bidang kemahasiswaan) Ketut Pasek, Ketua Stikes Buleleng Made Sundayana mengungkapkan, hal itu sesuai dengan arahan Kopertis VIII Prof. Dasi Astawa maupun Anggota DPD RI dari Bali Wedakarna ketika memberikan arahan aturan dalam penerimaan mahasiswa baru maupun perpindahan yang secara khusus mengundang seluruh orang tua dan mahasiswa Stikes Majapahit Singaraja bermasalah itu di Kopertis VIII di Denpasar, Kamis (30/07). Mewakili pemerintah, baik Kopertis VIII maupun anggota DPD RI dari Dapil Bali itu menyatakan, mereka patut diselamatkan pendidikannya tapi harus mengikuti peraturan yang berlaku.

    Ketika diundang Kopertis VIII di Denpasar, hadir  para orang tua beserta seluruh mahasiswa aktif dan berkeinginan supaya bisa diterima di Stikes Buleleng Kampus Bungkulan, sesuai posisi semester mereka saat ini pada  perkuliahan di kampus Stikes Majapahit Kampus Sukasada.

   Sementara Ketua Stikes Buleleng Kampus Bungkulan Made Sundayana saat itu menyatakan, mengapresiasi arahan Kopertis VIII maupun anggota DPD RI itu siap menampung mereka pada semester 1 untuk keseluruhan, sesuai aturan yang berlaku. Sebab, jika menerima mahasiswa pindahan maka salah satu syaratnya adalah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) asal yang bersangkutan berstatus aktif, sedangkan PTS Stikes Majapahit Kampus Sukasada tidak terdaftar, apalagi aktif.

   Kopertis VIII juga mengakui, tidak bisa mengintervensi PTS untuk menerima mereka itu yang tidak terdaftar sebagai mahasiswa dan tetap sebagai masyarakat yang akan melanjutkan pendidikan sesuai keinginannya mulai semester 1. Secara pribadi, kata Sundayana lanjut, Kopertis VII meminta Stikes Buleleng Kampus Bungkulan menerima keinginan mereka itu, tetapi sesuai peraturan berlaku menempuh pendidikan dari awal, Hanya saja diminta Stikes Buleleng agar memberikan kemudahan-kemudahan non-akademik, seperti dipermudahnya perekrutan dengan tidak membayar biaya pendaftaran dan uang gedung.

    “Kemudahan non-akademik pasti kami berikan, tetapi terkait proses akademik, tidak bisa diintervensi oleh Kopertis. Karena akademik itu merupakan kebijakan lembaga,” tegas Sundayana.

     Stikes Buleleng Kampus Bungkulan dengan gedung perkulaiahan berlantai IV dibangun diatas lahan 60 are dalam penerimaan mahasiswa baru Tahun 2015 ini mendapat kuota 160 orang. Sementara animo masyarakat membludak cukup tinggi lebih dari 300 orang mendaftar, baik yang berkeinginan untuk program studi (prodi) D3 Kebidanan maupun prodi S1 Keperawatan.

    ”Sesuai kemampuan daya tamping sebenarnya mampu menerima mahasiswa baru 200-an tapi untuk menjaga kualitas, sehingga yang bisa direkrut melalui seleksi hanya 160 orang, 40 orang di antaranya untuk prodi D3 Kebidanan,dan selebihnya 120 orang  untuk prodi S1 Keperawatan. Dari pihak Yayasan memberikan bea siswa kepada 15 orang mahasiswa baru,” ujar Ketua Stikes Buleleng Kampus Bungkulan Made Sundayana.

    Disinggung lulusan yang sudah dihasilkan Stikes Bungkulan Kampus Bungkulan, dijelaskan Made Sundayana, secara keseluruhan untuk Bidan sekitar 120 orang, dan Keperawatan mencapai 250 orang lebih. Dari laporan para alumni, ternyata 90% lebih terserap di instansi pemerintahan sebagai PNS, selebihnya di instansi kesehatan swasta, bahkan ada juga tidak sesuai dengan keinginan awal mereka di bidang kesehatan, seperti kerja di perbankan. ”Secara komulatif, semuanya sudah bekerja,” imbuhnya. (DN ~TiR).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com