Buleleng, Dewata News.com - Sempat diberitakan sebelumnya, bahwa pembangunan Bandara
Internasional Buleleng
(BIB) akan segera dimulai, bahkan tinggal meletakkan batu pertama.
Nyatanya sampai saat ini belum ada tanda-tanda akan dimulai. Bahkan, bisa disimpulkan rencana
pembangunan BIB di Kubutambahan hingga saat ini hanya sebatas wacana dan
tampaknya mega proyek itu masih mengambang tidak ada kepastian untuk realisasi.
Hal ini menjadikan masyarakat Buleleng pun bertanya-tanya, dan jangan
sampai menumbuhkan krisis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Keinginan masyarakat di Bali Utara untuk memiliki Bandara Internasional
hanya impian semata. Terbukti wacana yang digulirkan sejak lima tahun lalu itu
tidak kunjung direalisasikan. Padahal Pemerintah Kabupaten Buleleng sendiri
telah menyatakan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Bandara bakal
dibangun di wilayah Kecamatan Kubutambahan. Namun hingga saat ini upaya untuk
merealisasikan pembangunan tersebut masih mengambang.
Dari keterangan yang dihimpun, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana mengaku
telah melakukan langkah-langkah pendekatan dan bersinergi dengan Pemerintah
Provinsi Bali hingga ke Pemerintah Pusat, namun belum membuahkan hasil yang
optimal.
Kenapa? Sepertinya di pusat belum sinersis. Misalnya, Menteri Pariwisata
menargetkan pertumbuhan pariwisata atau wisatawan lebih banyak lagi ke
Indonesia, khususnya Bali sebagai leading
kepariwisataan Indonesia, tapi pembangunan bandara ini harusnya berjalan
bersamaan dengan peningkatan kapasitas.
Mengambangnya rencana pembangunan Bandara di Bali Utara itu semestinya
telah dapat dilakukan, walaupun dengan melibatkan investor sebagai pihak
ketiga, terlebih lagi dengan upaya peningkatan kunjungan wisata, tentunya harus
sejalan dengan peningkatan sarana dan prasana.
Karena tidak mungkin peningkatan kapasitas tidak dibarengi dengan
infrastruktur, aksesbelitas juga begitu, sehingga harapan pemerintah ketika
ingin mengembangkan jumlah kunjungan wisatawan, harus ada perbaikan terhadap
destinasi, harus ada perbaikan menyangkut infrastruktur dan harus ada
peningkatan terhadap kapasistas infrastruktur sendiri.
Beberapa waktu yang lalu,
Gubernur Bali Made Mangku Pastika menginginkan pembangunan bandar udara di
Kabupaten Buleleng harus jadi. Saat itu ia menegaskan: ”Pokoknya harus jadi, dimanapun, sepanjang memenuhi syarat
teknis penerbangan.”
Menurutnya, ada 2 alasan yang membuat ia
menginginkan Bandara Internasional Buleleng harus jadi, yaitu:
Pertama,
pembangunan bandara di Buleleng pengaruhnya besar dalam usaha menyeimbangkan
dan memeratakan ekonomi di Bali.
Kedua, Bali memerlukan bandara alternatif
di luar Bandara Ngurah Rai karena akan kewalahan jika jumlah wisatawan
mancanegara ke Pulau Dewata mencapai lebih dari lima juta.
Sementara Pemerintah Kabupaten Buleleng
telah melakukan langkah-langkah koordinasi dalam upaya mewujudkan pembangunan
Bandara International Buleleng (BIB) di Bali Utara itu, baik dengan Pemprov
Bali maupun ke sejumlah Kementerian terkait di Jakarta. Namun demikian
kepastian untuk membangun BIB masih mengambang dan belum ada kepastian. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com