Pembangunan Bandara Internasional Buleleng ”Mengambang” - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

8/21/15

Pembangunan Bandara Internasional Buleleng ”Mengambang”



                               Illustrasi Bandara-Internasional-Buleleng-di-Kubutambahan.

Buleleng, Dewata News.com - Sempat diberitakan sebelumnya, bahwa pembangunan Bandara Internasional Buleleng (BIB) akan segera dimulai, bahkan tinggal meletakkan batu pertama. Nyatanya sampai saat ini belum ada tanda-tanda akan dimulai. Bahkan, bisa disimpulkan rencana pembangunan BIB di Kubutambahan hingga saat ini hanya sebatas wacana dan tampaknya mega proyek itu masih mengambang tidak ada kepastian untuk realisasi. Hal ini menjadikan masyarakat Buleleng pun bertanya-tanya, dan jangan sampai menumbuhkan krisis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

     Keinginan masyarakat di Bali Utara untuk memiliki Bandara Internasional hanya impian semata. Terbukti wacana yang digulirkan sejak lima tahun lalu itu tidak kunjung direalisasikan. Padahal Pemerintah Kabupaten Buleleng sendiri telah menyatakan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Bandara bakal dibangun di wilayah Kecamatan Kubutambahan. Namun hingga saat ini upaya untuk merealisasikan pembangunan tersebut masih mengambang.

     Dari keterangan yang dihimpun, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana mengaku telah melakukan langkah-langkah pendekatan dan bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Bali hingga ke Pemerintah Pusat, namun belum membuahkan hasil yang optimal.

    Kenapa? Sepertinya di pusat belum sinersis. Misalnya, Menteri Pariwisata menargetkan pertumbuhan pariwisata atau wisatawan lebih banyak lagi ke Indonesia, khususnya Bali sebagai leading kepariwisataan Indonesia, tapi pembangunan bandara ini harusnya berjalan bersamaan dengan peningkatan kapasitas.

    Mengambangnya rencana pembangunan Bandara di Bali Utara itu semestinya telah dapat dilakukan, walaupun dengan melibatkan investor sebagai pihak ketiga, terlebih lagi dengan upaya peningkatan kunjungan wisata, tentunya harus sejalan dengan peningkatan sarana dan prasana.

    Karena tidak mungkin peningkatan kapasitas tidak dibarengi dengan infrastruktur, aksesbelitas juga begitu, sehingga harapan pemerintah ketika ingin mengembangkan jumlah kunjungan wisatawan, harus ada perbaikan terhadap destinasi, harus ada perbaikan menyangkut infrastruktur dan harus ada peningkatan terhadap kapasistas infrastruktur sendiri.

     Beberapa waktu yang lalu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika menginginkan pembangunan bandar udara di Kabupaten Buleleng harus jadi. Saat itu ia menegaskan: ”Pokoknya harus jadi, dimanapun, sepanjang memenuhi syarat teknis penerbangan.”

     Menurutnya, ada 2 alasan yang membuat ia menginginkan Bandara Internasional Buleleng harus jadi, yaitu:
     Pertama, pembangunan bandara di Buleleng pengaruhnya besar dalam usaha menyeimbangkan dan memeratakan ekonomi di Bali.
     Kedua, Bali memerlukan bandara alternatif di luar Bandara Ngurah Rai karena akan kewalahan jika jumlah wisatawan mancanegara ke Pulau Dewata mencapai lebih dari lima juta.

     Sementara Pemerintah Kabupaten Buleleng telah melakukan langkah-langkah koordinasi dalam upaya mewujudkan pembangunan Bandara International Buleleng (BIB) di Bali Utara itu, baik dengan Pemprov Bali maupun ke sejumlah Kementerian terkait di Jakarta. Namun demikian kepastian untuk membangun BIB masih mengambang dan belum ada kepastian. (DN ~ TiR).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com