Buleleng,
Dewata News.com — Banyaknya
tenaga kerja asing (TKA) yang didominasi dari Cina yang dipekerjakan di PLTU
Celukan Bawang menjadi sorotan banyak pihak, termasuk Dewan Buleleng memicu
Imigrasi Kelas II Singaraja melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke PLTU Celukan
Bawang.
Kepala seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi
Kelas II Singaraja, Rudy Prasetyo langsung memimpin jajarannya mendatangi PLTU
Celukan Bawang, di Kecamatan Gerokgak itu. Sontak, kedatangan petugas Imigrasi
ini membuat naker asing yang bekerja disana keteteran . Tidak sedikit juga,
mereka malah berhamburan keluar dari ruang kerja.
Beberapa dokumen, terkai izin tempat tinggal mereka, termasuk data
ketenagakerjaan dari naker asing tersebut diperiksa petugas Imigrasi. Kepala
Kantor Imigrasi Kelas II Singaraja, M.Hanif Rozarianto mengatakan, kegiatan
yang dilakukan secara mendadak sebagai tindak lanjut dari laporan Disnakertrans
Buleleng, terkait keberadaan naker asing asal Tiongkok di PLTU Celukan Bawang.
M.Hanif Rozarianto mengakui, sidak ini dilakukan untuk mencocokkan data
yang ada dengan kondisi sebenarnya di lapangan. ”Kegiatan ini hanya
menindaklanjuti laporan yang masuk. Memang ada laporan dua naker asing tidak
dilengkapi dengan dokumen, dan kali cek ke sana. Dan hal itu masih diurus, tapi
jika dalam bats waktu belum ada kejelasan, maka pasti kedua naker itu akan kami
deportasi,” katanya disela-sela kegiatan sidak di PLTU Celukan Bawang, Senen
(24/08).
Ilustrasi tenaga kerja asing. (actionplan)
Dari hasil pengecekan dokumen yang dilakukan, terungkap CHDOC
mempekerjakan naker asing asal Tiongkok sebanyak 72 orang, sedangkan naker
lokal sebanyak 113 orang. Sedangkan PT CHEC mempekerjakan naker asing asal
Tiongkok sebanyak 39 orang dan naker lokal hanya 30 orang. Sebaliknya, PT GEB
mempekerjakan naker lokal sebanyak 300 orang dan naker asing 2 orang.
Sebelunya,
mpada hari Selasa (18/08) Tim Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) telah melakukan
sidak ke lokasi PLTU Celukan Bawang. Dari sidak tersebut, ditemukan adanya
pelanggaran, karena tenaga kerja asing asal Tiongkok ternyata menguasai hampir
seluruh pekerjaan proyek PLTU Celukan Bawang.
Tim
Kemenaker melakukan sidak ke lokasi proyek PLTU Celukan Bawang, bersama petugas
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Buleleng. Rombongan dari
pusat dipimpin langsung Kasubdit Pengawasan Naker Kemenaker, Haryonto.
Sedangkan Kadis Nakertrans Buleleng, Ni Made Dwi Priyanti Putri, didampingi
Kabid Pengawasan Naker Disnakertrans Dewa Putu Susrama bersama tiga stafnya.
Sementara itu, salah seorang dari PT.China Huadian Engineering Co.Ltd
(CHEC) mengaku, pihaknya dari perusahaan CHEK hanya sebagai penggarap proyek
pembangunan PLTU Celukan Bawang. Terkait keberadaan warga Tiongkok sebagai naker
di PLTU Celukan Bawang, disebutkan tidak akan lama dan diprediksi akhir tahun 2015
akan kembali ke Tiongkok.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com