Denpasar, Dewata News. Com - Gubernur Bali yang diwakili Wagub Ketut Sudikerta memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Agung 2015 Dalam Rangka Pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Renon, Kamis (09/7).
Dalam kesempatan itu Wagub Sudikerta mendorong sinergitas peran aktif seluruh komponen masyarakat untuk menjaga kondusifitas Bali selama perayaan berlangsung. Terlebih, Idul Fitri tahun ini berbarengan dengan Hari Raya Galungan dan Kuningan.
"Kita tak bisa membebankan tanggung jawab keamanan hanya pada aparat kepolisian. Peran aktif masyarakat juga sangat diperlukan untuk menjaga keamanan di lingkungan masing-masing," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Wagub juga menyinggung peran pecalang sebagai lembaga pengamanan tradisional yang telah menunjukkan eksistensinya.
"Saya minta pecalang melaksanakan pengamanan sesuai peran dan fungsi. Selalu berkoordinasi dengan aparat berwenang," ujarnya
Guna mendukung aparat dalam Operasi Ketupat Agung tahun ini, Pemprov telah membentuk posko layanan kesehatan pada jalur mudik, utamanya di Pelabuhan Gilimanuk. Selain itu, Dinas Perhubungan juga diinstruksikan memasang plang pembatas antrean di pintu masuk pelabuhan. Pihak pelabuhan juga diharapkan mengoptimalkan operasional selama arus mudik.
"Kapal harus diberangkatkan setiap 15 menit untuk mengurangi antrean," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Wagub juga menghimbau para pemudik mengutamakan keselamatan di jalan raya.
"Taati aturan dan rambu-rambu lalu lintas dan cek kondisi kendaraan sebelum mudik," imbuhnya.
Sementara itu, Kapolri Badrodin Haiti dalam sambutan yang dibacakan Wagub Sudikerta juga menekankan pentingnya sinergitas seluruh stakeholder untuk menyukseskan operasi ketupat agung tahun ini.
"Operasi ini bertujuan untuk memberikan rasa aman, nyaman, tertib dan hikmat selama perayaan Idul Fitri berlangsung," ujarnya.
Menurut Kapolri, lebaran bukan semata momentun keagamaan, namun telah menjadi tradisi dan budaya dalam masyarakat Indonesia. Lebaran, tambah Kapolri, identik dengan peningkatan arus barang dan orang atau biasa disebut mudik. Jika tak dikelola dengan baik, hal tersebut berpotensi menjadi ancaman kamtimbas di tanah air. Sejumlah titik yang perlu mendapat perhatian dalam gelar operasi ketupat agung antara lain tempat ibadah, jalur mudik dan distribusi bahan pokok serta tempat rekreasi.
Arus mudik tahun ini diperkirakan meningkat dari 19.618.530 orang di tahun 2014 menjadi 20.272.000 orang pada tahun ini. Secara nasional, operasi ketupat agung melibatkan 145.676 personil yang terdiri dari aparat kepolisian, TNI dan instansi terkait. Operasi ketupat agung berlangsung selama 16 hari mulai 10 hingga 25 Juli 2015. Apel juga dihadiri Kapolda Bali Irjen Pol Dr.Ronny F. Sompie yang bertindak sebagai Kepala Operasi Operasi Ketupat Agung 2015. Polda Bali akan melibatkan 1.296 personil yang terdiri dari aparat kepolisian, TNI dan pecalang. (DN - HuM)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com