Ketua FPK Buleleng Ida Bagus Sudirga Raka (kiri) beserta jajarannya ketika diundang
pertemuan oleh Kepala Kesbangpol Buleleng Ida Bagus Suadnyana, Rabu (29/07)
Buleleng,
Dewata News.com — Eksistensi Forum
Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Buleleng yang dibentuk berdasarkan Surat
Keputusan Bupati Buleleng, seperti halnya Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) mempunyai
sasaran mulia sebagai forum dialog dengan pimpinan organisasi pembauran
kebangsaan, pemuka agama, pemuka adat, suku dan masyarakat dalam membentuk karakter bangsa menuding kurang
mendapat perhatian pemerintah, kendati memang berbeda dibanding membangun
infratruktur.
Tudingan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) itu secara spontanitas
disampaikan Divisi Informasi dan Komunikasi FPK Buleleng, Tjhie Su Liong yang
juga anggota FKUB Buleleng ketika Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Polisik
(Kesbangpol) Kabupaten Buleleng Ida Bagus Suadnyana secara mendadak mengundang
FPK Buleleng melalui forum pertemuan di
Singaraja, Rabu (29/07).
Dibandingkan dengan perhatian pemerintah di
daerah lain sebagai sasaran kunjungan FKUB Buleleng, jelas Tjhie Su Liong, forum
yang dibentuk oleh pemerintah itu mendapat perhatian, baik dari segi dana
maupun lainnya. Sementara, pembantukan FPK Buleleng sesuai Keputusan Bupati
Buleleng, tertanggal 29 Januari sudah menyebutkan, segala biaya yang timbul
dibebankan pada APBD Buleleng.
”Dengan keputusan Bupati Buleleng itu, FPK Buleleng yang personilnya
dari berbagai suku dan masyarakat bergerak cepat melakukan tugas, sesuai yang
diamanatkan tapi hingga hampir rampung penyelenggaraan sosial kebijakan yang
berkaitan dengan pembauran kebangsaan ini ke wilayah kecamatan-kecamatan di
Kabupaten Buleleng, kecuali Tejakula dan Seririt karena terbentur hari raya dan
sebagainya, ternyata dana pembiayaan belum kunjung muncul, sehingga
memanfaatkan sarana dan prasarana pribadi,”
ungkapnya.
Persoalan kurang perhatian pemerintah ini juga
dipertegas Ketua FPK Kabupaten Buleleng Ida Bagus Sudirga Raka, sehingga ada
tudingan dirinya tidak bertanggungjawab ketika mengirim peserta pelatihan ke
tingkat provinsi Bali, di Denpasar.
Sesuai tugas yang diamanatkan Keputusan Bupati Buleleng itu, lanjut
IB.Sudirga Raka, dalam setiap kegiatan sosialisasi di wilayah kecamatan yang
melibatkan para kepala desa, tokoh masyarakat, tokoh adat dan agama, diminta
pentingnya segera dibentuk FPK di tingkat kecamatan hingga desa, sesuai sasaran
forum ini membentuk karakter bangsa.
”Karena dituding tidak bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas ‘ngayah’ ini, sehingga memicu pikiran
mengirim surat undur diri selaku Ketua FPK Buleleng dengan alasan kesehatan,
karena memang dirinya pernah menderita sakit jantung dan telah menjalani
operasi kepada Kepala Badan Kesbangpol Buleleng,” kata Ida Bagus Sudirga Raka.
Purna bakti Sekretaris Badan Kesbangpol Kabupaten Buleleng ini mendesak
Kepala Badan Kesbangpol Linmas Kabupaten Buleleng memfalitasi FKP Buleleng
bertemu dengan Wakil Bupati Buleleng.
Kepala Kesbangpol Buleleng IB.Suadnyana meminta kepada FPK Buleleng
untuk memahami posisi lembaga yang dipimpinnya memfasilitasi keberadaan lembaga
yang dibentuk berdasarkan keputusan bupati. Bahkan, Dirjen Kesatuan Bangsa dan
Politik Kementrian Dalam Negeri meminta kepada Gubernur dan Bupati/Walikota
memberikan perhatian serius kepada FPK ini.
Sebab, sesuai Permendagri No.34 Tahun 2006, bahwa pembauran kebangsaan
merupakan bagian p[enting dari kerukunan nasional dan upaya dalam meningkatkan
persatuan dan kesatuan bangsa. Karena itu, kepala daerah dan wakil kepada
daerah dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya mempunyai kewajiban memelihara
ketenteraman dan ketertiban masyarakat.
”Dalam rangka penyelenggaraan FPK di daerah, perlu didukung oleh
masyarakat dan pemerintah dengan koordinasi yang baik antar aparat pemerintah daerah
dan instansi terkait di daerah secara professional,” kata IB. Suadnyana
menyitir ucapan Dirjen Kesatuan Bangsa dan Politik dalam suatu pertemuan di
Denpasar, belum lama ini.
Menurut IB. Suadnyana, dibalik harapan pemerintah agar FPK Buleleng ini bekerja
dengan baik, memang perlu didukung dana yang cukup dan memadai oleh pemerintah,
sehingga program kegiatan dalam forum ini bisa terlaksana dengan baik. ”Kami
akan mencoba dengan pimpinan untuk memohon dukungan dana pembiayaan bisa lebih
dipercepat pencairannya. Semuanya itu karena terbentur adanya peraturan baru
yang mengatur bantuan hibah, misalnya,” ungkapnya.
Dari dialog kekeluargaan dan kebersamaan dalam pertemuan itu, IB.Sudirga
Raka menarik surat undur diri dan tetap melaksanakan tugas jabatan Ketua FPK
Buleleng. (DN ~*).--
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com