Pembunuhan Wartawati, Peralatan Jurnalistik Nurbaety Hilang - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

7/20/15

Pembunuhan Wartawati, Peralatan Jurnalistik Nurbaety Hilang

Pembunuhan Wartawati, Peralatan Jurnalistik Nurbaety Hilang
Nurbaeti (44), seorang wartawati ditemukan tewas membusuk
dengan luka jeratan di rumahnya, di Depok, 18 Juli 2015. Foto: Instagram


Depok, Dewata News.com - Keluarga Nurbaety Rofiq, wartawati lepas yang ditemukan tewas membusuk dengan tangan terikat di rumahnya di Perumahan Gaperi, Bojonggede, Kabupaten Bogor, menduga adanya kejanggalan terkait dengan pembunuhan Beaty. Musababnya, pelaku mengambil perlengkapan jurnalistik milik korban.

     Kakak korban, Naharus Surur, 49 tahun, mengatakan sebagian peralatan jurnalistik Beaty yaitu dua telepon seluler merek Sony Experia dan Samsung, komputer jinjing, dan kamera DSLR Nikon hilang. ”Namun, perhiasan dan motor tidak diambil. Bahkan, di tubuh korban masih melekat perhiasan miliknya,” ujar Naharus, Minggu, 19 Juli 2015.

    Naharus mengatakan, kegiatan keseharian Beaty memang ada di laptop. ”Di laptop itu tempat semua data tersimpan,” ujar dia. Selain peralatan jurnalistik, Naharus melanjutkan, akta tanah juga hilang. ”Bisa jadi surat tanah itu memang disimpan tapi yang pasti saat ini belum diketahui keberadaannya,” ujar dia.

     Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Depok Komisaris Teguh Nugroho memastikan Beaty tewas dibunuh. Saat ini polisi masih mencari motif pembunuhan dan mencari keterangan dari saksi. ”Tetangga dan rekan-rekan Beaty sudah dimintai keterangan,” ujar Teguh.

     Dari hasil visum et repertum Rumah Sakit Polri Kramat Jati terdapat sembilan luka tusukan di perut korban. Bahkan, tulang rusuk kiri patah dan ada bekas gorokan di lehernya. ”Korban dipastikan dibunuh. Dilihat dari kondisinya korban tewas beberapa hari, karena mukanya hancur dan dikerubuti belatung,” kata Teguh.

     Selain itu, dada samping kiri juga ada luka yang terbuka, tulang iga nomor empat kiri patah dan iga nomor tujuh terpotong rata. Penyebab kematian korban berdasarkan visum, kata Teguh, karena benda tajam, terutama di bagian leher. ”Yang menyebabkan kematian karena nadi lehernya putus,” ujar Teguh. Dari tempat kejadian perkara polisi menemukan barang bukti berupa pisau dapur yang berlumuran darah dan gembok pintu rumah yang terkunci. ”Motif masih diselidiki,” ucapnya. (DN ~ Tempo.co).-

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com