Bangli, Dewata News. Com - Kondisi keluarga Komang Mula (34) bersama istrinya Komang Sari (27) yang sempat menjadi berita di sebuah media cetak mendapat perhatian serius Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang kemudian datang untuk melihat secara langsung kondisi dari keluarga tidak mampu terseut, di Banjar Penarukan, Desa Peninjoan, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli, Kamis (2/7).
Dalam kesempatan tersebut Gubernur Pastika juga menawarkan kepada putri sulung dari Komang Mula yang bernama Wayan Karniasih (13) yang tidak lagi bersekolah untuk tinggal bersamanya di Denpasar untuk disekolahkan kembali sampai mampu untuk meraih cita – citanya.
“Saya dirumah juga ada anak yang saya ajak dari Nusa Penida dan sekarang telah kelas 3 SMP, kalau dia mau saya akan ajak juga, biar ada temannya disana sekalian juga saya sekolahkan sampai dia meraih cita – citanya,” jelas Pastika. Pastika mengharapkan anak tersebut mau untuk melanjutkan sekolah agar kemudia mampu merubah nasib keluarganya.
“Kalau seperti ini kan kasihan, dia cita – citanya jadi dokter tapi tidak sekolah, dan ini merupakan kewajiban kita bersama, jangan sampai ada lagi anak seperti ini,” ujarnya.
Lebih lanjut Gubernur Pastika juga menyatakan rasa terima kasihnya kepada awak media yang telah mambantu pemerintah memberitakan kondisi sebenarnya dari masyarakat, sehingga pemerintah mampu dengan cepat memberikan bantuan yang setidaknya mampu untuk mengurangi beban masyarakat miskin tersebut.
“Terima kasih kepada media yang telah memberitakan dan ini memang sudah menjadi kewajiban kita untuk melayani masyarakat dan saya harapkan bantuan – bantuan yang diberikan secepatnya dilaksanakan sebagai tindak lanjut kita, kalau memang tidak bisa dari APBD kita carikan dari luar,” jelas Pastika yang menginginkan bantuan berupa bedah rumah agar dapat segera diberikan kepada keluarga Komang Mula.
Sementara itu Komang Mula selaku kepala keluarga mengaku sangat berterima kasih atas bantuan yang telah diberikan oleh Pemprov Bali, ia juga mengaku akan memikirkan tawaran Gubernur Pastika kepada anaknya. Menurutnya anaknya terpaksa putus sekolah mengingat dirinya tidak mampu untuk membiayai anakanya melanjutkan ke SMP, dengan kondisi keluarga yang hanya mengandalkan dirinya bekerja sebagia buruh serabutan dengan penghasilan yang tidak menentu, sehingga terpaksa membantu orang tuanya meburuh selama setahun.
“Anak pertama saya terpaka berhenti sekolah karena tidak punya biaya melanjutkan ke SMP, yang kedua masih kelas 3 SD dan yang terakhir masih kecil dan masih di empu sama istri saya sehingga dia juga tidak bisa bekerja,” jelasnya.
Menurut Perbekel Desa Peninjoan I Dewa Nyoman Tagel, di wilayahnya saat ini terdapat 373 KK RTS dan khusus bedah rumah di tahun 2010 dari 60 yang diusulkan 30 unit sudah terealisasikan. Dan untuk tahun 2015 ini wilayahnya mendapatkan 8 unit dari anggaran induk dan 5 unit dari perubahan. (DN - HuM)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com