Buleleng, Dewata News.com - Empat tahun sudah sarana jalan di Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali makin parah alias benyah latig akibat pembiaran sepanjang tahun terhadap Desa Wisata tersebut.
Beberapa kali sudah siar di berbagai media, namun tidak mendapat tanggapan pihak Pemkab Buleleng, sehingga sebagian warga yang mulai jengah
berinisiatif sendiri menambal bagian yang berlubang dengan semen seadanya dan
hasil dari swadaya masyarakat. dengan betonisasi, namun sepertinya belum juga menyentuh pemegang kebijakan di kabupaten ujung utara Bali ini.
"Setidaknya ada 10 kilometer ruas jalan di desa yang memiliki panorama asri untuk memandang pantai Utara Bali rusak parah," keluh Made Widiarsana ketika menerima Dewata News di rumah joglo, Ambengan, Selasa (14/07).
Kadek Widiarsana yang akrab dipanggil Klempong selama ini bergerak di sektor usaha penyedia sarana kepariwisataan, berupa rumah joglo yang banyak diminati wisatawan Eropah.
Ia mengatakan, sudah sejak empat tahun lalu jalan di desanya rusak dan
tidak kunjung diperbaiki.
Setidaknya ada sekitar 10 kilometer (km) jalan Desa Ambengan yang mengalami
kerusakan cukup parah.
Hampir di sepanjang jalan, aspalnya telah mengelupas dan hanya tersisa
bebatuan-bebatuan kecil, sehingga menyulitkan pengendara melintasinya karena
licin dan tidak halus. Terlebih medan jalan di beberapa sudut berupa tanjakan dan turunan disertai
tanjakan yang curam.
Karena kondisi jalan yang parah itu, ia mengaku kesulitan dan merasa tidak nyaman ketika melintasi jalan tersebut. Bahkan menurutnya, istrinya sempat hampir terjatuh ketika mengendarai sepeda
motor melintasi jalan turunan yang rusak.
“Istri saya sempat hampir jatuh waktu melewati turunan, jalan yang turun banyak
yang berlubang dan nggak kelihatan dari atas, padahal kondisinya sedang hamil.
Ini kan sangat berbahaya dan meresahkan,” katanya.
Ia mengaku telah sering mengadu ke pemerintah tentang kerusakan jalannya agar
segera diperbaiki, tetapi tidak kunjung digubris.
“Sudah capek saya mau mengadu ke mana lagi, nggak ada respon padahal sudah
empat tahun. Ini yang dikasih semen dari masyarakat sendiri swadaya, karena
sudah parah rusaknya,” ucapnya.
Padahal menurutnya, jalan di desanya itu merupakan jalan pariwisata mengingat Desa Ambengan merupakan satu dari 10 desa wisata di Kabupaten Buleleng. Ia khawatir kerusakan jalan akan mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan.
“Ini kan juga jalan pariwisata, akses menuju beberapa lokasi air terjun dan
akhir-akhir ini mulai banyak pengunjung yang datang, jangan sampai nanti
pengunjung malas ke sini karena jalannya sulit dilalui,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Buleleng, I
Nyoman Gede Suryawan masih belum dapat dikonfirmasi. Saat berusaha dihubungi melalui telepon selulernya berulang kali tidak
aktif. (DN ~*).-
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com