Gubernur Jatim: 6 Km dari Puncak Gunung Raung Harus Steril - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

7/9/15

Gubernur Jatim: 6 Km dari Puncak Gunung Raung Harus Steril

Banyuwangi, Dewata News.com - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo meminta kepada masyarakat untuk tidak mendekati atau melakukan aktivitas dari radius 6 kilometer dari puncak Gunung Raung. Menurutnya, dalam radius 6 kilometer itu, kawasan sekitar Gunung Raung harus steril.

    Sementara itu, untuk zona 7 sampai 10 kilometer dari puncak, Soekarwo mengatakan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Jatim dan tiga kabupaten yakni Jember, Banyuwangi dan Bondowoso, masih melihat perkembangan erupsi. Artinya, apakah nantinya akan mengungsikan 236 kepala keluarga (KK) yang tinggal di sana atau tidak.

    "Kalau nanti erupsi makin meningkat dan berbahaya, mereka akan langsung kita ungsikan ke tempat yang aman. Khusus untuk zona 0 hingga 6 kilometer, harus steril," ujarnya, Rabu (08/07).

    Saat ini, pasca-status Siaga pada 29 Juni 2015 lalu, aktivitas Gunung Raung yang menebarkan abu vulkanik masih terus meningkat. Selain mulai mengganggu kesehatan warga sekitar, abu juga mengharuskan jalur penerbangan menghindar dari langit di atas Gunung Raung. Bahkan dua maskapai, Garuda Indonesia dan Wings Air, sudah menghentikan penerbangan Surabaya-Banyuwangi sejak kemarin.

    Soekarwo berharap, ada langkah antisipasi terhadap berbagai kemungkinan yang ada. Untuk itu menurutnya, koordinasi intensif antara pihak dan stakeholder terkait terus dilakukan. Di antaranya dengan berkoordinasi dan meng-update status terbaru, menyiapkan tempat pengungsian, melakukan evakuasi dengan cepat, hingga menyiapkan anggaran sesuai kebutuhan.

    Jika Gunung Raung meletus, Kabupaten Banyuwangi diketahui akan merasakan dampak paling besar. Berdasarkan data peta kontijensi terbaru BPBD yang dibuat tahun 2012, di Kabupaten Banyuwangi terdapat 6 kecamatan yang akan terdampak. Sementara di Kabupaten Bondowoso terdata 2 kecamatan, dan di Kabupaten Jember 1 kecamatan.

‪    Sekadar informasi, gejolak aktivitas vulkanik Gunung Raung terpantau telah berganti-ganti (fluktuatif) status sejak 18 Oktober 2012 lalu, dari Waspada ke Siaga, hingga Normal kembali. Statusnya selalu begitu seterusnya, hingga sejak Senin (29/6) lalu kembali dinyatakan Siaga.(DN ~ suara.com).-

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com