Denpasar,
Dewata News.com
— Humas Angkasa Pura I Airport Ngurah Rai, Shivelly menjelaskan penutupan
bandara saat ini sudah dilakukan secara total.
Penutupan tersebut dikarenakan imbas abu Gunung Raung sudah sampai ke
arah bandara.
"Sudah tutup, kalau tutup operasional itu sudah pasti semuanya
tidak dilayani," jelasnya dengan singkat kepada Tribun Bali, Jumat (10/07.
Kepala BMKG Wilayah III Denpasar, Bali, I Wayan
Suardana mengatakan, bahwa ditutupnya Bandara Ngurah Rai ini karena adanya
pergeseran arah angin ke timur.
Karena
itu, debu vulkanik akibat erupsi Gunung Raung di Jawa Timur pun mengarah ke
wilayah Bali. Terutama, sekitar kawasan udara di perairan selat Bali, Bali
bagian Tengah, dan Bali bagian Selatan.
"Kami
melihat bahwa udara di sekitar wilayah tersebut tidak aman untuk
aktivitas penerbangan. Sehingga tadi malam bandara ditutup," ujarnya.
Ia
mengatakan, saat ini ketinggian debu vulkanik yang beredar di sekitar wilayah
udara Bali berkisar 17.000 kaki.
"Karena
debu itu merupakn zat padat, maka sangat berbahaya bagi aktivitas
penerangan," ujarnya.
Ia
sendiri belum mengetahui sampai kapan fenomena alam akibat erupsi tersebut akan
berlangsung. Namun, pihaknya akan terus memantau pergerakan debu erupsi Gunung
Raung ini di Bali.
"Selama gunung Raung masih erupsi dan angin
ke timur maka potensi Bali diselimuti abu juga besar. Kami akan pantau terus
perkembangannya," jelasnya. (DN ~*).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com