Kepulan asap keluar dari puncak Gunung Raung, terlihat jelas dari Desa Rowosari, Kecamatan Sumberjambe, Jember, Jawa Timur, Senin (09/07). |
Jakarta, Dewata News.com - Kementerian Perhubungan
menyatakan, lima bandar udara ditutup a
kibat pengaruh penyebaran debu
vulkanik akitivitas Gunung Raung.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan JA Barata
dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (10/07) dini hari,
menyebutkan lima bandara tersebut adalah Bandara Internasional Ngurah
Rai di Bali, Bandara Internasional Lombok, Bandara Selaparang di Lombok,
Bandara Blimbingsari di Banyuwangi dan Bandara Notohadinegoro di
Jember.
"Penutupan tersebut berdasarkan Notam (Notice to Airmen) yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara," kata Barata.
Barata merinci Notam tersebut, di antaranya Notam Nomor A 1413/15
untuk penutupan Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, yang berlaku
sampai dengan pukul 06.30 WITA.
Notam Nomor B 1067/15 untuk penutupan Bandara Internasional Lombok, yang berlaku sampai dengan pukul 05.30 WITA.
Notam Nomor C 0498/15 untuk penutupan Bandara Selaparang, Lombok, yang berlaku sampai dengan pukul 09.00 WITA.
Notam Nomor C 0499/15 untuk penutupan Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, yang berlaku sampai dengan pukul 12.00 WIB.
Notam Nomor C 0500/15 untuk penutupan Bandara Notohadinegoro, Jember, yang berlaku sampai dengan pukul 08.00 WIB.
Dia menyebutkan rute yang terdampak debu vulkanik Gunung Raung untuk
rute domestik: W33, W34, W41, W42, W43, W44, W45, W46. Sedangkan untuk
rute internasional adalah G326
Ilustrasi Petugas bandara membersihkan debu vulkanik |
"Notam penutupan bandara-bandara ini akan terus diperbaharui
menyesuaikan dengan kondisi nyata atas perkembangan penyebaran debu
vulkanik terkait aktivitas Gunung Raung," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura I Farid Indra
Nugraha mengatakan, sejumlah penerbangan ke Denpasar dialihkan atau divert ke Makassar.
"Pukul 21.39 WITA, Denpasar ditutup karena abu Gunung Raung, saat ini
sedang dimonitor pesawat yang 'divert' ke Ujungpandag, Surabaya dan
Cengkareng untuk mengantisipasi pendaratan," kata dia.
Sementara itu, dia menambahkan, untuk pembatalan penerbangan ataupun kembali ke pangkalan/bandara (return to base) masih digali informasinya. (DN ~Ant).-
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com