Jembrana, Dewata News. Com - Jelang arus mudik yang akan terjadi beberapa minggu ke depan, Wakil Gubernur Bali Ketut sudikerta melakukan sidak ke Jembatan Timbang dan Pelabuhan Gilimanuk Jembrana, Minggu (28/6).
Pada kesempatan itu Wagub menyampaikan beberapa catatan yang perlu diperhatikan pihak pengelola pelabuhan. Salah satunya mengenai kebersihan, karena menurutnya pelabuhan merupakan gerbang pertama cermin pulau Bali maka kebersihan perlu dijaga dengan serius. Selanjutnya terkait penanganan para pemudik, Sudikerta minta agar pihak kepolisian melakukan koordinasi lintas sektoral bagi kelancaran arus mudik nanti.
Sudikerta juga menghimbau para pemudik tidak melakukan perjalanan mudik pada H-1 ataupun H-2 Idul Fitri guna menghindari menumpuknya arus mudik. Secara khusus Wagub juga meminta kepada Kapolres Wilayah Jembrana untuk segera melakukan koordinasi dengan pihak terkait dalam hal pembatas jalan serta penyediaan posko-posko peristirahatan bagi para pemudik, sehingga memberikan kenyaman bagi selama perjalanan.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Informasi dan Provinis Bali, Ketut Artika, menyampaikan bahwa untuk mengantisipasi hari raya nanti pihaknya sudah berkoordinasi dengan dengan PT. Angkutan Sungai Danau Penyebrangan Indonesia (PT. ASDP) dan kepolisian baik masalah angkutan penumpang maupun barang. Khusus untuk angkutan barang, yang mengangkut kebutuhan barang pokok sembako akan diberikan toleransi untuk masih bisa lewat dari H-7 sd H-1 jelang Idul fitri, sedangkan barang lainnya tidak diijinkan untuk lewat.
Senada dengan Artika, Manager Usaha PT. ASDP Indonesia, Ferry Wahyudi Rusiyanto, menyampaikan bahwa pihaknya sudah mengkoordinasikan dengan pihak terkait baik dengan kepolisian, TNI ataupun swasta. Disampaikannya, sebagai antisipasi pada saat lebaran nanti akan ditambahkan jumlah personil dan loket-loket pelayanan seperti loket sepeda motor, dimana hari biasa hanya membuka satu atau dua maka pada hari lebaran akan dibuka tujuh loket.
Demikian juga untuk kendaraan roda empat akan di operasikan 5 loket termasuk satu loket tambahan yang khusus melayani bus dan truk. Sedangkan untuk kapal angkutan bahwa saat ini ada 47 kapal yang sudah siap operasi. Untuk operasi sehari-hari akan dioperasikan 32 kapal mengingat hanya terdapat enam dermaga.
Pada kesempatan itu Sudikerta juga menyoroti banyaknya kendaraan pengangkut barang dengan melebih kapasitas tonnase yang masuk ke bali. Sudikerta minta kepada petugas agar bertindak tegas terhadap kendaraan yang kelebihan muatan, dan tidak melakukan praktek illegal dalam proses tilang. Selain itu, ia juga meminta kepada petugas agar memberikan peringatan kepada para pengemudi angkutan muat ini untuk tidak membawa barang yang melebihi kapasitas lagi, mengingat hal tersebut akan memberikan beban pada jalan juga akan membahayakan yang bersangkutan. (DN - HuM)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com