Denpasar, Dewata News. Com - Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta menyampaikan dalam menghadapai perkembangan dinamika perekonomian di Bali perlu adanya terobosan sehingga keadaannya bisa seimbang. Mengingat tinjauan perekomoni Bali dilihat dari sisi makro melambat meski masih di atas rata-rata nasional karena pengaruh dari daya beli masyarakat masih bagus serta mengalami peningkatan.
“Ada dua kunci yang kita petik sebagai indikator pertumbuhan ekonomi yakni pelambatan ekonomi dan inflasi,” demikian yang disampaikan Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta saat memberikan arahan Rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali di Ruang Praja Sabha, Kantor Gubernur Bali, Senin (8/6).
Lanjut Sudikerta, dalam menyikapi inflasi di Bali ada 2 daerah yang harus menjadi perhatian TPID Provinsi Bali yakni Kabupaten Buleleng dan Kota Madya Denpasar karena sering menyumbang inflasi yang tinggi. oleh karena itu, Sudikerta menghimbau kepada masyarakat agar dapat mengatur daya beli dan konsumsi atas kebutuhan bahan pokok saat mengahadapi hari raya mendatang. Karena inflasi yang tinggi ditambah dengan pelemahan ekonomi dan pembangunan infrastruktur yang kurang akan menyebabkan kemiskinan meningkat.
Dalam Rapat TPID kali ini dihadiri oleh Kepala BI Perwakilan Bali, Kepala BPS Bali, Kepala Bulog Bali, Asisten Perekonomian, Pembangunan dan kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Bali, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali serta Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali. (DN - HuM)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com