Buleleng,
Dewata News.com – Bali dan Kabupaten
Buleleng mempunyai penulis Anak Agung Pandji Tisna. Sang sastrawan Angkatan
Pujangga Baru, AA.Panji Tisna adalah penulis Bali modrn pertama yang berhasil
memasuki jagat sastra Indonesia, dan pengarang Bali pertama yang berhasil
mengibarkan Bali di forum nasional.
”Langkahnya menjadi angin yang selalu akan
meniup perahu para pengaran di Bali untuk melihat, bahwa Bali juga punya
potensi sastra yang tinggal diasah saja,” di antara yang bisa dipetik Dewata News dari acara bincang-bincang
yang lebih trend disebut bedah buku ‘Jejak Langkah Nafas A.A.PanjiTisna’ di
Puri Agung Singaraja, Sabtu (27/06) malam.
Sebagai Penulis, sang sastrawan Angkatan Pujangga Baru, Raja Buleleng,
Tokoh Pendidikan maupun Bapak Pariwisata Bali, A.A. Panji Tisna Juga
Pahlawan, ketika digemakan Made
Tirthayasa di ajang terbuka usai bincang-bincang buku ”Jejak Langkah Nafas AA.Panji
Tisna”. Sebab, menurut Redpel Dewata News
ini, bukannya perjuangan fisik saja yang
menjadi pedoman di khalayak ramai. Juga permasalahan kepuasan dan
ketidak-adilan dapat tercermin didalamnya, sehingga Penulis Juga Pahlawan,
seperti Anak Agung Pandji Tisna.
Buku setebal kurang dari 200 halaman itu
ditulis oleh Anak Agung Ngurah Brawida, sebagai salah satu cucu AA.Panji Tisna
merupakan cetakan I, Maret 2015 dengan editor & penyunting, Didin Tulus
& Agung Brawida yang dicetak Percetakan Tulus Pustaka di Jalan Raya Cimindi
(samping GOR Arsad) – Jawa Barat. Bahkan, malam itu Didin Tulus secara khusus
datang dari Bandung berada ditengah-tengah acara yang dihadiri dihadiri
sejumlah seniman sastra, termasuk yayasan Pelestarian Budaya Bali Utara di Museum Buleleng dan Museum Lontar Gedong
Kirtya.
Pengelingsir Puri Agung Singaraja (Puri Gede Buleleng), Anak Agung
Ngurah Ugrasena berharap, dengan diterbitkannya buku Jejak Langkah Nafas
A.A.Panji Tisna ini, masyarakat Bali khususnya dan masyarakat Nusantara, bahkan
dunia akan dapat mengenal lebih dekat sosok budayawan, tokoh pendidikan,
perintis pariwisata dan raja Buleleng terakhir serta tokoh pembaharuan di Bali
ini.
Sementara Kepala Kantor Perpustakaan Daerah Bali Luh Putu Herriyani
mewakili gubernur saat membuka acara malam itu memberi apresiasi positif
bincang-bincang buku ”Jejak Langkah Nafas A.A.Panji Tisna” sebagai seorang
sastrawan Pujangga Baru maupun tokoh pendidikan dan perintis pariwisata yang
patut mendapat penghargaan.
Setelah itu, acara yang dipandu Agus Sujianto mendampingi I Gusti Putu
Antara menelorkan suatu kesimpulan, sudah semestinya hasil seminar Profil Anak
Agung Panji Tisna serangkaian kegiatan Festival Lovina dan Sail Indonesia 2013
lalu diwujudnyatakan untuk mengabadikan nama besar sang Pujangga Bali Utara ini
sebagai nama jalan dari simpang empat Panji hingga simpat empat Dencarik,
Kecamatan Banjar.
Mengabadikan nama jalan AA.Panji Tisna yang membelah kawasan wisata
Lovina sudah dua tahun sebagai korban pembiaran Pemerintah Kabupaten Buleleng
itu, adalah juga merupakan kesepakatan para pelaku pariwisata di Desa Penyangga
kawasan wisata Lovina.
Selain itu, pentingnya dibangun sebuah patung yang berukuran cukup besar
di pusat keramaian Lovina atau Singaraja serta melakukan kegiatan-kegiatan
positif yang bertujuan untuk mengenang beliau melalui karya-karyanya. (DN~*).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com