|
Ilustrasi sayur buangit |
Buleleng, Dewata.News.com
— Menu masakan tradisional khas di
Kabupaten Buleleng unik, namun mengandung cita rasa tinggi. Salah satu desa
yang cukup beragam memiliki menu masakan tradisional adalah, Desa Sangsit,
Kecamatan Sawan.
Sayur
buangit khas Buleleng hingga kini masih tetap eksis, kendati persaingan bisnis
kuliner modern akhir-akhir ini makin ketat. Ini tidak lepas dari cita rasa dan
kepercayaan pecinta kuliner bahwa, sayur buangit ini bisa menghilangkan
penyakit. Di samping itu, harga jual sayur cukup murah dan terjangkau semua
kalangan.
Ni Nengah Suparti, pedagang sayur buangit asal Desa Sangsit, Kecamatan
Sawan, mengatakan sejak berjualan tahun
1971 silam sayur buangit sudah dikenal masyarakat Buleleng. Sayur buangit
dimasak dengan bumbu yang sederhana. Pertama, daun sayur buangit dibersihkan
dengan air. Setelah itu direbus hingga matang, kemudian ditambah garam dan lunak
.
Di desa ini
menu masakan tradisional yang tidak asing lagi seperti sudang lepet, sayur
undis, dan rujak kuah pindang. Satu lagi menu tradisional khas Sangsit yakni,
sayur buangit.
Menurut
informasi yang dihimpun di Desa Sangsit, Rabu (49/06) menyebutkan, sayur buangit ini sudah dikenal
di seluruh lapisan masyarakat di Bali Utara.
Hal ini tak
bisa lepas lantaran harga sayur buangit ini cukup murah. Namun cita rasanya
cukup menggoda lidah krama Bali di Buleleng. Rata-rata harga satu porsi sayur
buangit Rp1.000 hingga Rp2.000.
Harga
penjualan yang begitu murah, bagi pebisnisnya tidak terlalu dipermasalahkan
walaupun keuntungan yang didapat sedikit. ‘’Hal yang penting resep masakan
tradisional, seperti sayur buangit ini tetap dikenal kami sudah bangga,
walaupun keuntungannya sedikit,’’ kata seorang penjual sayur buangit, di Pasar
Desa Sangsit.
Lebih lanjut
pedagang tadi menuturkan, penggemar biasanya mengkonsumsi sayur buangit bukan
untuk melengkapi nasi. Tetapi sayur buangit dikonsumsi secara tersendiri (nyambal). Ketika ditanya alasan mengapa
sayur buangit tidak cocok digunakan pelengkap nasi, pedagang tadi mengaku tidak
mengetahui dengan pasti.
Yang jelas
sayur buangit enak dikonsumsi tersendiri. Demikian juga masalah asal-usul nama
sayur buangit tidak diketahui dengan jelas. ‘”Kami sudah menerima resep ini
dari pendahulu kami di sini, kalau sudah menyebut nama buangit pasti dari Desa
Sangsit,’’ jelasnya.
Masalah
persedian bahan baku sayur buangit, sumber tadi mengatakan, tidak sulit
mendapatkan buangit. Cukup pergi ke sawah terutama di parit-parit sawah banyak
tumbuh liar buangit yang enak disayur.
Cara
pembuatannya, pertama sayur buangit dicuci hingga bersih. Langkah selanjutnya
dibuatkan bumbu yang terdiri dari garam dan buah asem. Bumbu yang begitu
sederhana ini kemudian dicampur dengan air secukupnya, kemudian daun buangit
dimasukkan dan masak hingga matang.
Sambil menunggu
sayur matang, perlu disiapkan gorengan kedelai dan beberapa biji cabai muda.
Setelah daun buangit matang, sayur sudah bisa dihidangkan. ‘”Rasanya enak kuah
yang agak kecut dan gorengan kedelai yang gurih hanya terkandung pada sayur
buangit asli Sangsit,’’ jelasnya.
Bagaimana komentar pecinta sayur
buangit? Kebanyakan pelanggan Suparti menilai, sayur buangit merupakan warisan
kuliner khas Buleleng yang memiliki cita rasa tinggi.
Disinggung pegemar
sayur buangit, sumber tadi mengatakan, hampir seluruh lapisan masyarakat di
Buleleng. Penggemar yang begitu banyak ini sebenarnya merupakan peluang untuk
terus mengembangkan bisnis sayur buangit yang lebih luas.
Serat sayur yang halus dan bahkan ketika dikonsumsi, sayur ini terasa
seperti mengkonsumsi daging. ‘'Kuahnya yang asem-asem kemudian serat daunnya
halus dan rasanya seperti makan daging. Kalau sudah ada buangit tidak usah lagi
memasak daging,'' ujar pelanggan.
Menurut pelanggan tadi, keunikan sayur buangit tidak sampai di situ.
Sayur ini ternyata juga memiliki khasiat mampu menyembuhkan penyakit. Jika
sering menderita sakit kepala cukup mengkonsumsi sayur buangit dengan rutin,
sakit kepala ataupun pusing akan hilang.
‘”Dulu saya sering pusing tapi ada
teman yang menganjurkan untuk makan sayur buangit, sejak itu pusing kepala saya
tidak pernah kambuh berkat sayur buangit,'' jelas pelanggan tadi sembari
mengambil pesanan sayur buangit dari pedagang.
Bahkan, para penjual buangit bertekad untuk
memasarkan sayur untuk warga di luar Buleleng. Dengan demikian tak saja
memberikan keuntungan yang lebih besar, tetapi resep masakan asli dari Buleleng
ini menjadi lebih terkenal dan tidak punah dikubur oleh resep masakan modern.
Hanya saja
penjual ini berharap peran dinas / instansi terkait untuk memperhatikan para
pedagang ini, terlebih mereka masih terbentur dengan kendala permodalan. ‘”Kalau
boleh kami minta pemerintah bisa membimbing kami, sehingga usaha ini bisa lebih
berkembang lagi,’’ tambahnya. (DN ~ *).—
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletesepertinya sangat enak dan mantap. perlu dicoba nih. http://www.jatayurental.com
ReplyDelete