Sejumlah Bhiksu di Magelang menjalani tradisi Pindapatta di sepanjang Jalan Pemuda Kota Magelang, Minggu (31/05). |
Magelang, Dewata News.com - Detik-detik Perayaanm Tri Suci Waisak 2559 Tahun 2015 pada hari Selasa, tanggal 2 Juni 2015 pukul 23.18.43 WIB dipusatkan di Candi Mendut dan Candi Agung Borobudur. Dengan mengusung tema "Kembangkan Benih Kebuddhaan dalam diri masing-masing" dan sub tema "Sucikan Pikiran Manusia Agar Dunia dan Alam menjadi Harmonis", perayaan Detik-detik Waisak 2559 tahun ini akan dihadiri langsung Presiden Jokowi.
Pihak panitia mengisyaratkan, bahwa pengambilan ID peserta pada tanggal 2 Juni 2015 pukul 10:00 WIB di
sekretariat Candi Mendut dengan menunjukkan KTP dan diutamakan untuk
umat yang akan mengikuti acara ritual, dan di luar jadwal tersebut tidak dilayani.
Pindapatta diawali dengan doa bersama segenap umat Buddha di Klenteng TTID Liong Hok Bio Kota Magelang, dipimpin oleh Bhiksu Tadisa Paramita Mahasta Vira. Selanjutnya para bhiksu dan bhiksuni berjalan beriringan menyusuri Jalan Pemuda dengan membawa periuk tembaga sembari melantunkan Parita (kidung pujian).
Ratusan umat tampak menunggu di sepanjang jalan yang dikenal dengan kawasan Pecinan itu. Mereka kemudian memasukkan sedekah berupa uang atau makanan ke dalam periuk yang dibawa oleh para bhiksu.
Ketua Dewan Sangha Walubi, Bhiksu Tadisa Paramita Mahastavira, menjelaskan Pindapatta merupakan upaya untuk bhiksu berlatih rendah hati. Tradisi merupakan tradisi yang digelar sejak turun temurun dan akan terus dilakukan di masa-masa mendatang.
"Pindapatta ini untuk melatih para bhiksu untuk rendah hati, memberikan kesempatan masyarakat khususnya ummat Buddha buntuk melakukan kebajikan, sehingga bhiksu meraih kesucian. Sementara ummat akan akan mendapat pahala serta rezeki melimpah,” jelas Bhiksu Tadisa, Minggu (31/5/2015).
Lebih lanjut Bhiksu Tadisa mengemukakan, pada Waisak 2015 ini, ada pesan untuk menebarkan benih-benih Kebudhaan yang penuh cinta kasih dan perdamaian kepada seluruh umat manusia.
Menurut dia, setiap manusia memiliki benih kebuddhaan. Tapi, seringkali manusia diliputi oleh kegelapan batin atau kebodohan, sehingga tidak menyadari potensi kebuddhaan itu. "Untuk itu, tema waisak kali ini mengembangkan benih-benih kebuddhaan dalam diri setiap manusia supaya mereka dapat mengembangkan cita-cita luhurnya guna menapaki kebuddhaan. Otomatis, akan memiliki kasih yang terus tumbuh dan berkembang,” kata dia.
Selain Pindapata, para bhiksu ini juga menyempatkan berdoa untuk proses pembangunan klenteng terbakar 2014 lalu. Mereka memanjatkan doa tepat di depan lokasi pembangunan yang baru saja dimulai pekan lalu itu.
Adiningsing, salah satu warga, menyambut gembira tradisi Pindapatta ini. Setiap tahun Adiningsing selalu "stand bye" di salah satu sudut Jalan Pemuda untuk memberikan sedekah uang kepada para Bhiksu.
Ia bahkan mengajak serta anak, menantu dan cucu-cucunya. "Saya sudah siapkan sekitar 70 buah amplop. Setiap tahun kita ikut (Pindapatta). Karena Buddha mengajarkan untuk berbagi, yang diharapkan nantinya akan kita juga akan mendapatkan rezeki melimpah," ujar warga Jalan Tidar Kota Magelang itu.
(DN~Komas.com).-
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com