Air Terjun Mampah di Desa Sidatapa
Buleleng, Dewata News.com - Desa Sidatapa di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali memiliki potensi alam yang sangat indah, serta banyaknya tumbuh pohon cengkeh, rambutan, durian dan lain-lain yang ini semua menjadikan desa Bali Mule ini menjadi salah satu desa kuno yang banyak di kunjungi wisatawan.
Yang tidak kalah pentingnya, adalah keberdaan Air terjun di desa Sidatapa. Air terjun ini di kenal dengan nama Air terjun Mampah, yang memiliki ketinggian kurang lebih 40 meter.
Air terjun mampah terletak di sebelah barat desa kurang lebih 1,5 km ke arah barat desa, atau sekitar 1 jam jika menyisiri dengan berjalan kaki dari pusat desa.
Air terjun inilah yang menjadi salah satu andalan obyek yang di promosikan di Desa Sidatatapa.
Jalan Menuju MAMPAH WATER FALL |
Pembuatan
Gula Aren
Berwisata ke Desa Sidatapa,, disamping bisa menengok rumah traditisional, juga bisa mengunjungi tempat
pembuatan gula aren yang di kerjakan secara traditional.
Ssuasana disini sangat
kental dengan nuansa pegunungan yang penuh di tumbuhi dengan pohon aren,
mereka memamfaatka pohon aren sebagai gula, disamping itu juga terkadang mereka
hanya menjual tuaknya kepada masyarakat sekeliling pada saat harga gula aren
murah.
Desa Sidetapa adalah Desa Tua atau Desa Bali Aga. Diperkirakan Desa
Sidetapa mulai didirikan pada tahun 785 Masehi, dengan penduduk pendatang dari sekitar daerah Batur dari daerah Dauh Toro Ireng dan daerah Jawa
pengikut Rsi Markandea.
Adapun pendududk Desa Sidetapa pada waktu itu terdiri dari 3 kelompok, yakni Kelompok yang menamakan dirinya warga Pasek yang mendiami wilayah Leked. Kelompok yang menamakan dirinya warga Patih yang mendiami wilayah Desa Kunyit, dan Kelompok yang menamakan dirinya warga Batur yang mendiami wilayah
Sekarung dan semuanya ada di wilayah Desa Sidetapa, yang mana Desa
Sidetapa dulunya bernama Desa Gunung Sari Munggah Tapa.
Mengenai
sejarah terjadinya Desa Sidetapa sampai saat ini belum adanya prasasti
yang menunjukkan dengan jelas dan hanya dapat diketahui melalui penuturan
tetua Desa Sidetapa.
Namun dapat disimpulkan, bahwa Desa Sidetapa
merupakan Desa Bali Aga (bali=bali, aga=gunung), yaitu orang bali yang ada
di gunung. Entah mereka itu bali asli, ataupun bali Majapahit.
Hal ini dibuktikan banyak di temukan sanggah-sanggah dadia, seperti Arya Kebon
Tubuh, Arya Kenceng, Pasek Gelgel, Arya Kutowaringin, dan sebagainya.
Dan yang
masih merupakan peninggalan sangat kuno adalah, rumah tradisional yang
menunjukkan mereka itu bali asli. Dari hal seperti ini dapat di tarik kesimpulan
sementara, bahwa telah terjadi asimilasi budaya di desa ini. Yayasan Wisata Desa Adat Sidatapa sangat memerlukan masukan dari berbagai
pihak,dan mengajak kaum sejarawan untuk melakukan penelitian budaya
di Desa Sidatapa. (*).-
mereka memamfaatka pohon aren sebagai gula, disamping itu juga terkadang mereka hanya menjual tuaknya kepada masyarakat sekeliling pada saat harga gula aren murah.
Adapun pendududk Desa Sidetapa pada waktu itu terdiri dari 3 kelompok, yakni Kelompok yang menamakan dirinya warga Pasek yang mendiami wilayah Leked. Kelompok yang menamakan dirinya warga Patih yang mendiami wilayah Desa Kunyit, dan Kelompok yang menamakan dirinya warga Batur yang mendiami wilayah Sekarung dan semuanya ada di wilayah Desa Sidetapa, yang mana Desa Sidetapa dulunya bernama Desa Gunung Sari Munggah Tapa.
Mengenai sejarah terjadinya Desa Sidetapa sampai saat ini belum adanya prasasti yang menunjukkan dengan jelas dan hanya dapat diketahui melalui penuturan tetua Desa Sidetapa.
Namun dapat disimpulkan, bahwa Desa Sidetapa
merupakan Desa Bali Aga (bali=bali, aga=gunung), yaitu orang bali yang ada
di gunung. Entah mereka itu bali asli, ataupun bali Majapahit.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com