Oleh: Made Tirthayasa
Salam Dewata
Pembangbunan pariwisata budaya, kesenian dan ekonomi kreatif di Provinsi
Bali perlu keseriusan pemerintah daerah dan pemerintah pusat serta masyarakatnya
yang peduli dengan kemajuan Bali sebagai destinasi andalan di Republik ini.
Apalagi akan hadir MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) 2015-2016 yang merupakan
liberalisasi perdagangan kerjasama antar stakeholder,
ketenagakerjaan dan lainnya.
Provinsi Bali perlu mempersiapkan diri untuk tiba saatnya bersaing di
masyarakat bebas ekonomi Asean plus.
Namun MEA yang akan kita hadapi tidak cukup hanya dikhawatirkan bila
kita sebagai masyarakat sipil, pemerintah daerah dapat mempersiapkan rencana,
konsep yang bisa diterjemahkan saat kebebasan ekonomi terbatas MEA tiba.
Pekerjaan rumah selanjutnya. Untuk kemandirian dan kemajuan pulau Bali
yang kita cintai adalah memperbaiki sumber daya manusia, infrastruktur, ekonomi
masyarakatnya dengan program pemerintah eksekutif dan legislatif yang
berlandaskan keberpihakan pada masyarakat, lingkungan Bali.
Konsep yang pernah digulirkan oleh Gubernur Bali saat ini, Bapak Komjen
Pol (Purn) Made Mangku Pastika dengan one
island management sangatlah cerdas bila konsep itu dapat dijalankan dengan
dukungan dari berbagai pihak, baik itu legislatif maupun masyarakat Bali pada
umumnya\.
Bali sebagai provinsi yang di plot menjadi destinasi wisata budaya,
kesenian unggulan di Indonesia ini pun sudah saatnya berbenah diri untuk
kemajuan, kemanfaatan, pelestarian budaya yang terukur dan kemajemukan
masyarakatnya.
Pernyataan Gubernur Bali Made Mangku Pastika, bahwa Bali harus mulai
memikirkan upaya untuk menciptakan destinasi baru yang mampu menarik lebih
banyak lagi wisatawan sangatlah tepat. Karena diakui atau tidak, Bali memiliki
potensi yang besar di bidang pariwisata, namun hal itu harus dibarengi dengan
upaya agar pasar pariwisata Bali tidak bersifat monoton bagi wisatawan.
Termasuk pula upaya Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui stakeholder Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata (Disbudpar) Buleleng. Setelah dipercaya sebagai Kepala Disbudpar
Buleleng, Gede Suyasa langsung melakukan pemetaan terhadap potensi pariwisata
Buleleng. Sebagai kabupaten di belahan Utara pulau Bali, Buleleng memiliki tiga
kawasan strategis pariwisata, yakni Lovina, Kalibukbuk, Air Sanih dan kawasan
wisata Batu Ampar di Bali Barat dan satu kawasan daya tarik wisata khusus yang
berada di Pancasari dan sekitarnya.
Semoga tulisan ini bisa dibaca sebagai inspirasi dewata bagi kita semua..
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com