Ini ! Penjelasan Prof DR Ida Bagus Yudha Triguna Tentang Bunyi "Terompet Sangkakala" - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

6/4/15

Ini ! Penjelasan Prof DR Ida Bagus Yudha Triguna Tentang Bunyi "Terompet Sangkakala"


Jakarta, Dewata News. Com - Belakangan ini, di dunia maya maupun media diwartakan beredarnya mengenai kenyataan terdengarnya bunyi terompet mengaum dari langit. Suara itu, konon terdengar di negara-negara Eropa, USA, dan Australia.

Adakah suara itu pertanda maha pralaya/kiamat? Suara dalam video yang di unggah ke youtube tersebut banyak pihak yang mengatakan sebagai suara sangkakala. Memang bila didengarkan seperti suara terompet mengerikan!

Menurut Prof DR Ida Bagus Yudha Triguna , dalam Kosmologi Hindu memang mengenal adanya māha prālaya/kiamat yang akan terjadi dalam suatu siklus waktu dalam perhitungkan sangat rumit. Māha prālaya berhubungan dengan siklus waktu yang disebut yuga, kalpa, manwantara.

"Filsafat Samkya menyebutkan bahwa Prālaya berarti ‘kosong, tiada apapun, keadaan yang dicapai ketiga triguna (satwam, rajas, tamas) berada pada kondisi yang seimbang. Pada saat ini, bumi berada di jaman Kaliyuga ke-28 pada tahun Brahma ke-51. Jaman Kaliyuga ini di mulai pada Februari 3102 SM (dlm kitab suci Manusmrithi 1:64-80; Surya Sidhantha 1:11-23) dan berakhir di 432.000 tahun kemudian." Ujar mantan  Dirjen Bimas Hindu Kementrian Agama Republik Indonesia tersebut.

Lebih lanjut menurut Triguna, bila anda beragama Hindu, maka jangan percaya suara seperti suara terompet mengaum yang disebut “suara sangkakala” itu merupakan pertanda Māha Prālaya.

Karena menurut agama Hindu māha prālaya tiada lain merupakan periode observasi atau istirahat dari planet, kosmik, atau universal, merupakan masa manifestasi yang dikembalikan lagi oleh manwantara. Segala yang diciptakan Tuhan kembali menyatu dengan Tuhan, jadi merupakan suatu proses alamiah yang lebih merupakan penemuan kembali entitas diri yang sejati.

"Māha Prālaya bukanlah suatu kejadian yang menakutkan, tetapi suatu kejadian yang menyenangkan (santa) karena pada saat itu, segala wujud yang berasal dari Brahman kembali kepada Brahman. Bukankah agama Hindu bertujuan mencapai moksartham? Manunggal dengan Brahman/Tuhan? Karena dengan itulah jagadhita (kesejahteraan hidup semua makhluk) yang sejati terjadi." Ungkap Triguna.


No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com