Korban tewas di TKP |
Buleleng, Dewata News.com - Kecelakaan lalulintas maut tunggal, kembali terjadi di wilayah Buleleng. Kali ini terjadi, di Jalan Serma Karma Dusun Galiran, Desa Baktiseraga, Singaraja. Dimana sebuah bangunan warung sederhana, ditabrak oleh pengendara motor Yamaha tipe R-25 berwarna hitam DK 2055 YC yang dikendarai Herry Bertus JC (40) warga di Jalan Sugara, Singaraja, yang berprofesi sebagai Guru Olahraga di sekolah yang ada di Kabupaten Karangasem. Akibatnya, korban meninggal dunia ditempat.
Berdasarkan informasi, kejadian ini
terjadi pada Sabtu (06/06) pukul 23.00 Wita, dimana sebuah motor R-25
bernopol DK-2055-YC, meluncur dari arah utara menuju ke selatan, dengan
kecepatan tinggi. Korban yang saat itu diduga sedang mabuk, tidak sadar
mengendalikan motornya saat berbelok hingga menghantam keras pelinggih
tugu karang, dan sebuah tembok warung. Diduga hantaman keras akibat laju
kendaraan tidak terkendali, korban tewas di tempat dengan tubuh
bersimbah darah.
Saksi di lokasi kejadian Putu Wenten
(70) mengaku, saat kejadian dirinya tengah beristirahat di rumahnya
yang dekat dengan warung miliknya. Saat itu, dirinya mendengar suara
keras hantaman motor, yang merusak tembok batako warung miliknya, dan
langsung mendapati korban yang tidak mengenakan baju, dan hanya memakai
celana panjang berwarna coklat, langsung tersungkur bersimbah darah.
“Warung saya sudah tutup waktu kejadian
sekitar pukul 23.00 Wita. Dagangan saya jadi hancur berserakan karena
ditabrak motor. Korbannya langsung tewas di tempat, motornya sampai
masuk ke dalam warung dan diperkirakan kerugian mencapai Rp25 Juta,”
ujar Wenten didampingi anaknya Ketut Rudiasa (31), Minggu (07/06)
dilokasi.
Akibat kejadian tersebut. Dirinya pun
berencana, akan melakukan upacara ngulapin, dan pecaruan. Sedangkan dari
pihak keluarga korban, siap akan mengganti rugi sesuai kerusakan.
“Motor korban melaju kencang dari arah jalan Utara ke Selatan, banyak
darah menetes berserakan. Keluarga korban sudah mau ganti rugi kerusakan
tembok, pelinggihnya, dan upacara ngulapin,” sambung Rudiasa.
Sementara itu Kapolres Buleleng AKBP
Kurniadi membenarkan telah terjadi kasus lakalantas tunggal, yang
menewaskan orang tersebut. Diakuinya, kondisi korban usai kecelakaan
memang dipenuhi darah, akibat tabrakan keras. Bahkan menurutnya, saat
ini Unit Laka Satlantas Polres Buleleng, masih melakukan lidik lebih
lanjut terhadap indikasi korban dalam pengaruh minumen keras, apa dalam
kondisi mengantuk.
“Kami masih dalam lidik, diduga akibat kecepatan
tinggi korban tidak bisa menguasai kendaraan, sehingga mengakibatkan
lakalantas. Sementara nihil korban akibat mabuk,” tandas Kurniadi. (DN~*).-
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com