Gianyar, Dewata News.com - Penemuan mayat bayi di Tukad
Lauh aliran DAM Banjar Ambengan, Desa Sayan, Ubud, Gianyar, Bali, pada Kamis
(18/06) lalu membuat Polres Gianyar dan Polsek Ubud menelusuri siapa orangtua
dari bayi yang ditemukan tersebut.
Saat penelusuran di wilayah Ubud inilah, Kapolres
Gianyar, AKBP Farman terkejut, karena dalam penelusuran malah menemukan
fenomena lain.
Mereka menemukan ada empat wanita yang hamil tanpa
tahu siapa ayah dari jabang bayi itu. Empat wanita yang saat ini sedang
dalam kondisi hamil itu, tidak bisa menunjukkan siapa dan di mana ayah jabang
bayi berada.
Ihwal ini menjadi catatan karena potensi pembuangan
bayi bisa saja terjadi, jika orangtuanya tidak jelas. "Saat kami menelusuri
terhadap siapa yang membuang bayi tersebut, kami menemukan fakta lain di
lapangan. Ada empat wanita hamil yang tidak bisa menyebutkan siapa suaminya.
Ini kami temui di daerah kos-kosan," kata Kapolres Gianyar, AKBP Farman, Rabu (23/06)..
Kapolres berencana akan menyampaikan informasi tersebut
ke PemkabGianyar. "Akan saya sampaikan ini kepada Pak Bupati,"
ucapnya.
Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun di RSUP Sanglah,
hingga semester pertama di tahun 2015 telah tercatat 11 kasus penemuan bayi di
Bali.
Dari total 11 kasus tersebut, 5 kasus terjadi di Kota
Denpasar, antara lain kasus penemuan bayi di Simpang Bypass IBGS Mantra
Kesiman, Pemogan, Jalan Pulau Kawe, Sanur dan terakhir di Serangan.
Selanjutnya, 3 kasus penemuan jenazah bayi terjadi di
Gianyar dengan korban 4 bayi. Kasus penemuan jenazah bayi di Desa Mas Ubud
merupakan bayi kembar dengan luka terbuka di leher.
Kasus lainnya yaitu, penemuan orok membusuk di Pantai
Masceti Gianyar, dan penemuan jasad bayi di Desa Sayan, Ubud.
Sementara itu, masing-masing 1 kasus terjadi di Jembrana,
dan Mengwi, Badung. (DN ~ *).-
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com