Australia Terancam "Dijajah" Ikan yang Bisa Berjalan di Darat - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

6/8/15

Australia Terancam "Dijajah" Ikan yang Bisa Berjalan di Darat



Dewata News.com - Apakah Anda mengenal ikan 'climbing pearch'? Mungkin tidak, namun tentu ikan betok atau bethik akrab di telinga Anda. Nah, percaya atau tidak ikan air tawar itu kini bersiap menjajah Australia.

      Ikan 'climbing pearch' atau ikan betok saat ini diketahui mulai menyeberang dari Papua Nugini menuju pantai-pantai Australia. Jenis ikan yang diketahui bisa berjalan tersebut oleh ilmuwan Australia diklaim bisa mengancam kehidupan hewan di Negeri Kanguru. Bagaimana bisa?

      Berdasarkan penelitian Universitas James Cook, ikan betok dikategorikan sebagai ikan agresif yang dapat membunuh ikan, burung, dan kura-kura endemik Australia. Akar masalah berada di sisik dan kemampuan adaptasi hebat mereka di berbagai lingkungan, termasuk daratan kering sekalipun.

       Dengan sisik berduri yang tajam, burung-burung pemangsa ikan yang mencoba memakan 'climbing pearch' bakal tersedak duri dan mati. Banyak laporan yang masuk ke ilmuwan terkait burung pelikan yang mati akibat ikan tersebut.

     Yang membuat ilmuwan semakin khawatir, ikan ini bisa berjalan di daratan dan hidup dengan menggunakan sirip depan mereka selama hampir satu minggu, membuat daerah persebaran mereka menjadi sangat luas. Mereka pun tahan terhadap air garam.

     Bahkan saat ada kemarau, 'climbing pearch' juga bisa melakukan hibernasi atau tidur panjang di lumpur sembari menunggu hujan turun kembali.

      Untungnya, invasi ikan betok ke Australia belum memasuki tahap berbahaya meski sudah terlihat sejak tahun 2005. Ikan ini sekarang hanya ditemukan di pantai-pantai utara Australia, seperti Torres Strait, yang memang dekat dengan Papua Nugini.

     Menurut pernyataan penduduk Torres Strait pada ilmuwan Universitas James Cook, kecil kemungkinan ikan 'climbing pearch' bisa berenang dari Papua Nugini ke Australia. Kemungkinan besar mereka berhasil terdampar di pantai-pantai Australia akibat terbawa nelayan Papua Nugini, Mashable (03/06).

      Akan tetapi, bila tidak dikendalikan persebarannya, bukan tidak mungkin ikan betok yang juga banyak terdapat di Indonesia ini bakal mengancam kelestarian satwa di Australia.(DN~*).-

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com