AFP Kunjungi Polres Buleleng - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

6/25/15

AFP Kunjungi Polres Buleleng

Buleleng, Dewata News.com - Kunjungan tiga anggota Polisi Australia atau lebih dikenal dengan Australian Federal Police (AFP) ke Polres Buleleng dengan tujuan untuk lebih mengenal Kepolisian lokal Bueleleng dan juga kerjasama sharing informasi mengenai keamanan Internasional mengungkap beberapa fakta mengejutkan, salah satunya adanya seratus anggota ISIS yang telah masuk kenegara Australia, bahkan dua diantaranya sempat transit ke Bali.
    Tiga anggota AFP tersebut, Michael McTiernan (Perwira), Keaton Martino (penyidik), Nicholas Arley (Penasehat) diterima langsung oleh Kapolres Buleleng AKBP Kurniadi didampingi Kanit PPA Iptu Gede Sumarjaya dan anggota Pam Obvit langsung di ruang kerja Kapolres membahas mengenai beberapa isu sentral, seperti penyebaran anggota ISIS secara internasional, perlindungan anak dari pidofilia, kriminal, narkoba, hingga money laundry.
    Selain adanya dua orang anggota ISIS yang disebut masuk melalui Bali dari total seratus orang yang telah berada di Australia, juga terungkap bahwa pihaknya AFP telah mengagalkan masuknya tiga ratus orang Australia pelaku Pedofilia masuk ke Indonesia.

    "Kebijakan negara kami kepada pelaku Pedofilia yang telah difonis hakim untuk diinformasikan ke pemerintah negara tujuan apabila akan pergi kenegara lain. Dan tahun lalu 300 orang telah gagal masuk ke Indonesia, Bali berkat informasi itu, mereka semua telah divonis," ungkap Michael McTiernan
 
     Ia juga sangat konsen dengan adanya kasus Pedofilia dan perlindungan anak di Bali dan Buleleng pada khususnya mengingat banyaknya warga negara asing yang tinggal di Buleleng.

    Sementara itu, Kapolres Kurniadi mengungkapkan selama kepemimpinannya belum menemukan adanya kasus Pedofilia yang dilakukan oleh warga negara asing dan pihaknya telah berupaya menggandeng lembaga swadaya untuk mengurangi tindakan menyimpang yang nantinya dapat membuat para remaja menjadi pelaku maupun korban tindak pidana.
     "Selama saya disini belum ada kasus Pedofil yang melibatkan warga asing, yang ada pada tahun 2012 dan sudah divonis selama 8 tahun penjara. Mengenai perlindungan anak kami bekerjasama dengan lembaga swadaya, LBH APIK serta Forum Peduli Perempuan dan Anak, selain memberlakukan jam malam khusus pada remaja juga mendorong pemerintah setempat menetapkan hal ini menjadi peraturan daerah. Kami mau Buleleng menjadi tempat yang aman bagi anak-anak," ujar Kapolres Kurniadi.

     Dari pertemuan tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk bekerjasama melakukan tindakan pencegahan. Pasalnya, walau sudah memiliki aturan yang jelas dengan adanya larangan kepada mereka yang telah divonis sebagai pelaku Pedofilia, namun untuk mereka yang baru terindikasi masih bisa bebas berkeliaran keluar masuk Bali. Untuk itu AFP bersedia mengirimkan data orang-orang Australia yang terindikasi sebagai pelaku Pedofilia dan juga data kriminal lainnya yang masuk ke Bali, Buleleng apabila dibutuhkan oleh Kepolisian di  Buleleng untuk memudahkan pemantauan lebih lanjut. (DN~*).-

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com