Buleleng, Dewata News.com — Keberadaan Gas LPG 3 Kg maupun 12 Kg di Buleleng, saat ini kosong. Kondisi ini terjadi, sejak berhari-hari lamanya. Sehingga, membuat masyarakat Buleleng kesulitan, untuk membeli Gas LPG. Bahkan tak jarang, masyarakat yang membutuhkan Gas LPG rela sampai muter-muter kota Singaraja, untuk memperoleh Gas LPG. Kondisi ini pun terjadi, di sejumlah pengecer maupun Agen Gas LPG di Buleleng.
Menurut salah seorang warga bernama Swastawa mengaku, kesulitan mencari
Gas LPG sejak 3 hari lamanya. Bahkan dirinya, merasa kebingungan mencari gas di
setiap agen elpiji, yang ada di Kota Singaraja. “Sulit sekali sekarang cari
gas, semua warung sampai agen tidak ada. Di mana lagi mencari Gad LPG? Saya
sudah muter ke mana-mana kosong semua. Dari tiga hari saya cari nggak ada,”
ujar warga asal Kelurahan Astina Singaraja, Minggu (08/05).
Sementara itu, salah seorang pengecer LPG di Jalan Udayana Singaraja
bernama Putu Yuliartini mengaku, sudah sebulan ini, dirinya tidak mendapatkan
kiriman LPG, baik yang 3 kg maupun 12 kg. “Kosong semua elpijinya, yang 3 kg
sama 12 kg pada kosong. Sudah sebulan nggak dapat kiriman,” jelasnya.
Salah seorang petugas Agen PT Ambara Madya Sakti, Komang Tingal
menerangkan, sudah seminggu ini LPG 3 Kg di pangkalannya sudah kosong.
Sementara elpiji 12 kg masih tersisa 20 tabung. Dipaparkannya juga, apabila
persediaan normal, agennya setiap hari mampu menjual 150 tabung lpg 12 kg dan
50 tabung elpiji 3 kg.
Akibat kelangkaan ini, omset menurun drastis, dalam sehari mampu
mendapatkan rata-rata Rp200 ribu, kini hanya Rp20 ribu saja yang didapatkannya
dalam sehari. ‘’Sejak yang 12 kg naik, yang 3 kg jadi langka karena harganya
tidak ikutan naik, jadi warga banyak beralih ke 3 kg. Sekarang warung-warung
sampai restoran pada pakai 3 kg. Ikut pusing saya ini, omset banyak menurun,”
paparnya, sembari berharap, agar pemerintah bisa mengambil tindakan, supaya
kelangkaan ini tidak dimanfaatkan oleh pengoplos.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag)
Buleleng, Ni Made Arnika menjelaskan, kelangkaan elpiji ini terjadi. karena
masyarakat panik sejak munculnya isu pencabutan subsidi elpiji 3 kg. Sehingga
masyarakat membeli elpiji dalam jumlah lebih banyak dibandingkan sebelumnya.
Arnika pun mengaku, saat ini pihaknya telah menambah kuota elpiji sebanyak 20
persen dari sebelumnya.
“Saat ini persediaan elpiji di Buleleng sudah berangsur normal kok.
Sekarang saja, sudah kami tambah 20 persen dari sebelumnya 22.500 tabung per
hari. Sekarang kondisinya sudah berangsur normal, sehingga masyarakat tidak
perlu cemas lagi. Saya harap, kondisi ini tidak akan terjadi lagi,” tandas
Arnika. (DN~*).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com