Denpasar, Dewata
News.com — Perhimpunan
Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Bali, menilai ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) yang digelar setiap
pertengahan tahun di Taman Budaya Denpasar tersebut, tidak cocok jika ditujukan
untuk kepentingan pariwisata.
"Kalau untuk pariwisata juga tidak, karena jadwal penyelenggaraan
PKB bisa berubah beberapa kali. Tidak bisa kami masukkan Pembukaan PKB dalam
kalender pariwisata misalnya tanggal sekian karena selama ini mengikuti jadwal
presiden," kata Ketua PHRI Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, di
Denpasar, beberapa waktu lalu.
Pihaknya pun mempertanyakan ajang
PKB yang tahun ini menginjak usia ke-37 tahun itu sebenarnya ditujukan sebagai
pesta rakyat Bali, ataukah untuk kepentingan pariwisata.
Menurutnya, kalau sebagai ajang pesta rakyat, tidak tepat jika
masyarakat ketika menonton Pembukaan PKB itu diusir-usir oleh pecalang (petugas
pengamanan adat).
"Kepada siapa, untuk siapa kita melakukan kegiatan itu. Kalau untuk
rakyat sebagai ungkapan rasa bangga mereka, berikanlah ruang lebih banyak untuk
menikmati hal tersebut dan hal-hal apa saja yang perlu dipertunjukkan,"
ujar pria yang akrab dipanggil Cok Ace itu.
Di sisi lain, ketika berbicara seni di ajang PKB, tambah dia, seringkali
hanya terpaku pada seni pertunjukan, padahal unsur budaya itu banyak sekali.
Cok Ace yang juga "penglingsir" atau tokoh Puri Ubud itu
mencontohkan pertunjukan Tari Legong di Ubud yang selalu ramai ditonton
wisatawan itu karena para "turis" dapat melihat para penarinya mulai
dari proses latihannya.
Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Bali itu mengingatkan
kepastian waktu pertunjukan menjadi sangat penting sehingga pihaknya juga bisa
bersinergi dengan kalangan Himpunan Pramuwisata Indonesia. (DN~Ant).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com