Perairan Pantai Lovina Dipenuhi Sampah Plastik - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

5/19/15

Perairan Pantai Lovina Dipenuhi Sampah Plastik


Buleleng, Dewata News.com   Kawasan Lovina, Buleleng, Bali terkenal sebagai tempat untuk menyaksikan pertunjukkan lumba-lumba liar. Bagi wisatawan mancanegara maupun domestik dapat langsung menyaksikan tingkah laku yang lucu dan bersahabat dari lumba-lumba langsung di tengah laut. Tentu ini akan menjadi pengalaman liburan yang menarik di kawasan Lovina, setelah melihat ratusan ekor lumba-lumba.

     Untuk bisa melihat atraksi lumba-lumba liar, harus berangkat pagi sekali saat matahari akan terbit. Mengapa? Karena lumba-lumba di kawasan ini hanya muncul antara pukul 6 pagi hingga 8 pagi. Pada jam itu, puluhan lumba-lumba akan ber-atraksi secara alami menunjukkan kegiatan mereka. Ada yang sekadar berenang di permukaan air, ada juga yang melompat-lompat. Tentu hal ini akan membuat takjub akan keindahan binatang laut berwarna hitam tersebut.

     Namun saat ini, perairan pantai Lovina, Buleleng, Bali dipenuhi sampah plastik. Sampah-sampah itu mengapung begitu saja di pantai yang dikenal dengan wisata lumba-lumba ini, seperti dikeluhkan Ketua kelompok nelayan wisata Catur Karya Bakti Segara Lovina, Putu Budista.

   Ditemui di pantai Lovina, Selasa (19/05) pagi, Putu Budista mengatakan, sampah plastik itu tidak hanya mengganggu pemandangan perairan, tapi seringkali menyangkut pada baling-baling perahu jukung nelayan yang mengantarkan wisatawan menyaksikan lumba-lumba. Akibatnya, mesin perahu sempat mati di tengah laut dan menyulitkan nelayan.


    “Sampah plastik di tengah laut memalukan bagi kami ketika wisatawan menyaksikan pemandangan laut yang terlihat tidak indah. Banyaknya sampah di laut juga menyulitkan jukung kami yang mengantarkan wisatawan menyaksikan lumba-lumba karena seringkali tersangkut pada baling-baling mesin,” katanya.

    Ia mengungkapkan, jika mesin mati karena baling-baling tersangkut sampah, butuh waktu untuk memperbaikinya di tengah laut. Kondisi ini jika sering terjadi juga dapat merusak mesin.

    ”Kalau baling-baling tersangkut sampah, terpaksa kami matikan dulu, ambil sampahnya padahal posisi di tengah laut, agak sulit. Apalagi kami bawa wisatawan, nggak nyaman juga wisatawan panas-panasan di tengah laut. Kalau lama-lama macet balingnya tentu bisa merusak mesin, mahal juga perawatannya,” ujarnya.

      Budista bersama nelayan wisata lain khawatir wisatawan akan enggan berkunjung ke Lovina, karena kondisi ini. Ia seringkali mengingatkan warga sekitar yang membuang sampah sembarangan dan melakukan aksi bersih-bersih, tetapi tetap saja tidak mengubah keadaan. (DN~*).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com