Ilustrasi |
Denpasar, Dewata News.com — Kasus dugaan korupsi dalam pengucuran dana penyertaan modal dari Pemerintah Kabupaten Buleleng kepada PD Swatantra digeber Polda Bali, menindaklanjuti laporan yang dilayangkan LSM Forum Peduli Masyarakat Kecil (FMPK) Buleleng. Buktinya, Direktur Utama (Dirut) PD Swatantra Buleleng, I Ketut Siwa dan salah seorang staf keuangannya telah diperiksa dalam dua hari berturut-turut, pada hari Senin dan Selasa pekan lalu.
Pemeriksaan yang berlangsung tertututp di ruang Penyidik Reskrimsus
Polda Bali. Namun, salah satu sumber menyebutkan, Dirut PD Swatantra Buleleng
dan salah satu stafnya dipanggil untuk proses klarifikasi mengenai dokumen.
Sementara Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Herry Wiyanto mengungkapkan,
bahwa penanganan kasus tersebut masih dalam tahap pengumpulan data.
Menanggapi telah dipanggilnya Dirut PD Swatantra Buleleng dengan salah
seorang staf keuangannya oleh Polda Bali ini, Ketua Dewan Pembina LSM FPMK
Buleleng, Gede Suardana di Singaraja, Kamis (21/05) selain menyampaikan terima kasih dan apresiasi, juga
khawatir jika kasus tersebut bisa mandek, karena ada indikasi intervensi yang
kuat dari kepala daerah di Buleleng.
Menyikapi dugaan adanya indikasi intervensi tersebut, pihaknya akan
bersurat ke Kapolri, Jaksa Agung RI, dan KPK untuk kemudian disupervisi agar
semua berjalan sesuai aturan hukum yang benar
dan semangat anti korupsi yang digelorakan pusat bisa sampai ke daerah.
Seperti diketahui, Gede Suardana selaku Ketua Dewan Pembina LSM FPMK
Buleleng melaporkan pelanggaran aturan penyertaan modal dari dugaan korupsi
pengadaan dan sewa mobil oleh PD Swatantra untuk Pemkab Buleleng ke Polda Bali.
Laporan dugaan korupsi pengadaan dan sewa
mobil itu, menurut Suardana, merujuk pada temuan BPK RI Perwakilan Bali,
terkait penyertaan modal PD Swatantra yang hanya didasari surat keputusan
Bupati dengan nilai Rp1,2 miliar.
Menurut Gede Suardana, proses penyertaan modal kepada PD Swatantra yang
hanya dengan surat keputusan bupati itu jelas melawan hukum, karena menggunakan
uang rakyat. ”Seharusnya penyertaan modal seperti ini didasari perda yang
dibuat bupati dengan persetujuan DPRD Buleleng. Padahal Perda No.8 tentang
penyertaan modal PD Swatantra hanya kisaran Rp75 juta,” ungkap Suardana.
Sementara itu, sumber di Pemkab Buleleng menyebutkan, PD Swatantra
merupakan perusahaaan daerah milik Pemkab Buleleng, sehingga Pemkab Buleleng
berkewajiban memberdayakan perusahaan daerah sebagai salah satu penghasil Pendapatan Asli Daerah (PAD) Buleleng. ”PD
Swatantra sekarang ini, tidak hanya mengelola hasil perkebunan, ke-depan PD
Swatantra bisa mengelola pupuk organik, pengelolaan kolam renang yang sedang dibangun
dan nanti dijadikan Water Park sebagai sarana rekreasi masyarakat,” ungkapnya.
Disebutkan pula, dari estimasi yang
dilakukan pemkab Buleleng, terkait sewa kendaraan ke SKPD, angka penghematan
dan efisiensi sebesar Rp2 miliar. Ini dikarenakan pemerintah tidak perlu lagi
mengeluarkan biaya untuk pemeliharaan kendaraan, seperti biaya BBM (200 liter /
bulan), pemeliharaan berupa asuransi, service kendaraan sudah ditanggung PD
Swatantra, sehingga anggaran perjalanan dinas di SKPD jauh lebih hemat.
Seperti diketahui, PD Swatantra
Buleleng membuka usaha bisnis sewa mobil
untuk pejabat di lingkup Pemkab Buleleng. Untuk membeli 63 unit mobil yang akan
disewakan itu, PD Swatantra mengajukan kredit modal ke Bank BPD Bali. Sebanyak
59 unit kendaraan sudah diserahkan kepada Pemkab Buleleng oleh Perusahaan
Daerah (PD) Swatantra.
Sementara Pemkab Buleleng mulai menggunakan mobil operasional SKPD
dengan mekanisme sewa kepada PD Swatantra untuk satu unit mobil Toyota Avanza
disewa dengan harga Rp6,5 juta tiap bulan, sedangkan mobil Toyota Innova
disewakan Rp9 juta per bulan. (DN~*).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com