Denpasar,
Dewata News.com — Gubernur Bali
Made Mangku Pastika menginginkan rencana pembangunan Banda Internasional
Buleleng (BIB) di kabupaten ujung Utara Bali itu, dapat dibiayai oleh
pemerintah pusat dan segera mendapatkan kepastian.
”Yang kami harapkan pembiayaannya
dari pemerintah, karena selama ini Bali sudah menghasilkan devisa yang besar
bagi negara,” kata Pastika, di Denpasar, Senin (25/05).
Menurut dia, hingga saat ini belum ada pihak swasta yang memastikan mau
berinvestasi untuk pembangunan bandara di kabupaten paling utara Pulau Bali itu,
karena mereka masih melakukan perhitungan dengan matang.
“Minimal punya penumpang 10 juta per tahun selama 20 tahun, itu baru bisa
BEP (break event point). Masalahnya,
bisa nggak 10 juta penumpang,” tanyanya.
Sedangkan jika pembangunan bandara di atas laut seperti yang diusulkan
investor Kanada berbendera Airport Kinesis Canada, ujar Pastika, dibutuhkan
investasi sekitar 30 triliun dolar AS. “Darimana duitnya, kecuali kalau mereka
mau memberikan ‘charity’ atau
menyumbang untuk kita,” ucapnya.
Di sisi lain, tambah Pastika, kalau pembangunan Bandara Internasional Buleleng
dibiayai swasta, belum apa-apa sudah “dipalakin” di sana-sini. Termasuk juga ketika
berbicara investor, sering diberikan pandangan negatif oleh masyarakat.
Pastika juga mengaku telah bertemu dengan Menteri Perhubungan dan
Menteri BUMN untuk mempercepat mendapatkan kepastian tentang rencana
pembangunan bandara tersebut.
”Kementerian Perhubungan itu, terkait dengan sisi teknis bandara,
sedangkan BUMN dari sisi kewenanga pembiayaannya. Hanya saja sampai sekarang
belum ada kepastian,” katanya.
Mantan Kapolda Bali itu mengatakan bahwa daerahnya pantas untuk
mendapatkan pembiayaan pembangunan bandara dari pusat, karena Bali sudah
mempunyai nama besar yang akhirnya menghasilkan devisa dalam jumlah besar.
“Bukan Bali egois, tetapi sudah punya nama dan membawa devisa. Kita punya
kontribusi besar untuk negara atau republik ini,” ujar Pastika. (DN~Ant).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com