Oratorium Bali Mandara "Bali Nusa Ning Nusa" Sukses Pukau Penonton - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

5/24/15

Oratorium Bali Mandara "Bali Nusa Ning Nusa" Sukses Pukau Penonton



Jakarta, Dewata News. Com - Seni dan budaya Bali memang sudah tidak bisa diragukan lagi kualitasnya, hampir semua orang mengakui jika Bali merupakan magnet dari pariwisata Indonesia. Sebagai upaya untuk terus mempromosikan seni dan pariwisatanya, Pemerintah Provinsi Bali menyelenggarakan pagelaran seni Pesona Budaya Bali pada Sabtu (23/5) malam bertempat di Anjungan Daerah Bali Taman Mini Indonesia Indah.

Dalam pagelaran tersebut, ditampilkan Tari Stiti Puja, Tari Aguru serta pada puncaknya dipentaskan Oratorium Bali Mandara "Bali Nusa Ning Nusa" yang ditarikan oleh 70 orang penari dan sekaa gong dari ISI Denpasar.


Oratorium Bali Mandara mengisahkan tentang Dewa Siwa yangs edang bersemedi dengan amat khusuk, kemudian datang Dewa Kamajaya dan Dewi Ratih menggoda dengan cara memadu cinta dihadapan Dewa Siwa. Dewa Siwa kemudian terbangun dari semedinya dan amat sangat murka dengan prilaku Dewa Dewi itu dan kemudian membakar/mengutuk keduanya menjadi manusia. Dewa Siwa menghukum sejoli itu hidup dimaya pada dengan nama Kama dan Ratih. Selama menjalani hukumannya, Kama dan Ratih harus mengekang cinta asmaranya dan jika melanggar keduanya akan mendapat hukuman yang lebih berat. Kama dan Ratih memilih Pulau Bali sebagai tempat menjalani hukumannya.

Kama dan Ratih mengembara melewati zaman prasejarah, zaman Bali Kuno, zaman kerajaan hingga zaman modern. Setelah Bali menuju kemajuan, dalam keadaan aman, damai, sejahtera (Mandara), Kama dan Ratih dipanggil kembali oleh Dewa Siwa menuju kahyangan dan dikembalikan wujudnya sebagai Dewa Kamajaya dan Dewi Ratih.


Dalam sambutannya, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengungkapkan jika Oratorium Bali Mandara tersebut mengajak kita semua untuk merenung dan berpikir serta mencermati kejayaan masa lampau.

"Malam ini akan ditampilkan Oratorium Bali Mandara , Bali yang Maju Aman Damai dan Sejahtera. Oratorium ini mengajak kita semua untuk merenung dan berpikir polistik serta mencermati kejayaan masa lampau, ketika masa keemasan kesenian bali intropeksi dengan terjadinya berbagai musibah yang menimpa Bali hingga era kebangkitan Bali modern beberapa tahun belakangan ini menuju Bali mandara," ungkap Pastika.

Ditambahkan Patika, pesan yang ingin disampaikan dalam Oratorium tersebut agar Indonesia, nusantara tetap bersatu tidak sampai bermusuhan satu dengan yang lain, harus saling Asah Asih Asuh dan semua harus hidup dalam kerukunan, damai.

Penampilan total yang diperlihatkan oleh para penari dan penabuh serta tata panggung yang sangat spektakuler, mampu membuat ribuan penonton yang hadir di Anjungan Derah Bali terpukau. (DN - AN)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com