Komang Asih Masih Sewakan Pedau di Danau Tamblingan - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

5/1/15

Komang Asih Masih Sewakan Pedau di Danau Tamblingan


Buleleng, Dewata News.com – Sejumlah warga pengungsi dari pemukiman dekat Pura Gubug di sekitar Danau Tamblingan, masih mencari penghasilan dengan menyewakan pedau kepada pengunjung luar Buleleng, ketika hendak melakukan aktivitas foto prewedding. Harga sewa pedau mencapai Rp300 ribu sampai Rp350 ribu per pedau, untuk aktivitas fotography. 

    “Saya masih menyewakan pedau, karena rumah sudah hancur, dan saya mengungsi ke rumah saudara,” ujar Komang Asih ketika dijumpai di pinggir danau Tamblingan, Jumat (01/05).

    Warga pengungsi lainnya yakni Kadek Alan menuturkan, sehari-hari dirinya bekerja sebagai pencari ikan, dan menyewakan pedau. Pihaknya   mengeluhkan, rencana Bupati Buleleng yang akan memberikan bantuan tanah di lokasi lain kepada warga. Sebab menurutnya, dirinya bersama warga lainnya, saat menerima tanah di lokasi lain, secara otomatis akan meninggalkan pekerjaannya sehari-hari, sebagai penyewa pedau atau pencari ikan.

   “Keseharian kami hanya mencari ikan, atau menyewakan pedau. Kalau bantuan tanah atau bedah rumah di Munduk, lalu bagaimana saya bekerja di danau. Waktu mau relokasi, kasur saya juga ikut terbakar, aparat sudah baik, tetapi masa tidak bisa dikendalikan itu yang bakar rumah,” jelasnya.

   Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Sosial Buleleng Gede Komang menegaskan, pihaknya saat ini sudah menyiapkan bantuan berupa, pakaian untuk anak-anak di sekitar pemukiman Pura Gubug, yang rumahnya terbakar saat kejadian relokasi, yang dilakukan ratusan warga Catur Desa. 

   "Sudah kami siapkan bantuan pakaian untuk anak-anak dan orangtua, yang rumahnya ikut terbakar. Kami juga sudah verifikasi 7 KK penerima bantuan bedah rumah, dan tanah masing-masing 2 are. Bantuan bedah rumah rencananya akan dianggarkan sekitar Juli atau September nanti,” tandas Gede Komang.

   Sementara itu, sejumlah SKPD dilingkup Pemkab Buleleng, melakukan aksi penanaman pohon cemara secara serentak, di Desa Munduk, Kecamatan Banjar, sebagai usaha konservasi melindungi lingkungan alam di sekitar kawasan Danau Tamblingan.

     Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Buleleng Ketut Nerda mengatakan, banyaknya tanaman yang mati, karena tanpa dirawat, membuat kawasan Tamblingan menjadi tidak asri. Bahkan diakuinya, kawasan itu merupakan  penyuplai air terbesar di Bali, sehingga pertumbuhan tanaman di kawasan tersebut, harus diutamakan.

    “Kami rencanakan akan menanam  sebanyak 200 pohon cemara,  di sekitar danau Tamblingan. Berikutnya mendekati musim hujan Oktober – Desember, kami akan sesuaikan tanaman sesuai kebutuhan bibit,” ungkapnya, Rabu  lalu. (DN~*).--

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com