Selain Hari Raya Nyepi, masyarakat Bali juga melaksanakan Hari Raya Pagerwesi yang jatuh setiap 210 hari sekali atau setiap 6 bulan dalam kalender Hindu. Hari Raya Pagerwesi memiliki makna sebagai hari raya bagi semua masyarakat, baik pendeta maupun rohaniawan. Tujuannya yakni untuk memagari jiwa dalam rangka penyucian diri supaya bisa menerima kemuliaan dan keberkahan dari Tuhan Yang Menciptakan.
Makna Pagerwesi
Kata Pagerwesi memiliki arti pagar yang
terbuat dari besi. Secara harfiah, kata tersebut melambangkan segala hal
yang dipagari akan terlihat kokoh dan kuat. Atau dalam makna lainnya,
sesuatu yang dipagari merupakan yang bernilai tinggi sehingga tak boleh
sedikitpun mendapatkan gangguan apalagi yang merusak. Sanghyang Pramesti
Guru yang menjadi tujuan utama dilakonkannya upacara Pagerwesi ini
ialah manifestasi Tuhan yang dipercaya merupakan gurunya manusia dan
alam semesta.
Pelaksanaan upacaranya snagat unik dan lain
dari yang lain karena dilakukan di tengah malam buta. Upacara ini
diutujukan kepada Panca Maha Butha yang merupakan 5 unsur terbentuknya
manusia yang terdiri dari tanah, air, api, angin, dan ruang/ tempat.
Pasca melakukan upacara ini, maka selanjutnya melaksanakan Yoga-Samadhi
untuk lebih menentramkan jiwa dan fikiran supaya bisa menolak berbagai
hasrat yang tidak baik.
Makna filosofinya adalah hidup tanpa guru
sama dengan hidup tanpa penuntun, dengan adanya guru kita bisa
mengetahui mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh
dilakukan, tanpa guru kita bisa kehilangan arah dari tujuan semula
sehingga tindakan bisa jadi salah arah . Pengetahuan sejati itulah
sesungguhnya merupakan “pager besi” untuk melindungi hidup kita di dunia
dan di alam lain nanti. Pengetahuan akan lebih bermakna dan berarti
bila ada Guru yang membimbing, mengajarakan dan mengayomi.
Selamat Merayakannya!
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com