Klungkung, Dewata News.com — Anggota DPR-RI Gede Sumarjaya Linggih mengisyaratkan, menggelindingnya pasar global Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 hendaknya kebijakan pemerintah atau aturan-aturan lokal berpihak pada pelaku usaha di Bali. Sebaliknya, menghadapi ancaman, tantangan dan peluang pasar MEA, pelaku usaha, tenaga kerja dan masyarakat harus mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
”Saat ini paling hanya sekitar 25 persen yang mampu menguasai bahasa
asing yang justru diperlukan dalam menghadapi pasar global MEA 2015 mendatang,”
tegas Sumarjaya Linggih disela acara Sosialisasi Empat Konsensus Dasar Negara
Untuk Meningkatkan Kualitas Diri Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
di ruang Praja Mandala Kantor Bupati Klungkung, Sabtu (23/05).
Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer itu mengatakan, MEA telah
ditandatangani tahun 2009, namun dalam selang waktu itu hingga 2015 ini,
pemerintah tampak belum terlalu banyak menyiapkan langkah-langkah strategi
untuk menghadapi ancaman dan tantangan yang ada serta juga belum optimal
mendorong dunia usaha menggarap pasar yang ada.
Terkait dengan kebijakan pemerintah atau aturan-aturan lokal, Demer yang
anggota DPR RI dari Fraksi Golkar ini menaruh perhatian kepada para kepala
daerah di Bali akan berpijak kepada para pelaku usaha.
Pada kegiatan sosialisasi tersebut, juga tampil sebagai pembicara Bupati
Klungkung, I Nyoman Suwirta, di samping 2015 National President JCI Indonesia,
Ida Bagus Agung Gunarthawa, dengan moderator I Wayan Sukadana.
Acara ini diprakarsai oleh Junior Chamber International ( JCI ) Chapter
Samarapura. Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta berharap, ke depan JCI
Semarapura memberikan langkah yang lebih kongkrit impact dan yang positif untuk
menjadikan Klungkung unggul dan sejahtera. (DN~*).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com