Denpasar, Dewata News. Com - Keberadaan keluarga kurang mampu yang kesehariannya menggantungkan hidup sebagai pemulung sampah menuai simpati Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Minggu (10/5), Pastika mengutus Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra,SH,MH dan perwakilan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi Bali untuk mendatangi kediaman I Putu Artana, pemulung sampah yang tinggal di Jalan Tukad Irawadi Gang XXV, Nomor 7 Denpasar.
Putu Artana merupakan bapak empat anak yang kesehariannya mengais rejeki dari Depo Sampah Soedirman. Makin membuat terenyuh, karena anak-anaknya yang masih duduk di bangku sekolah juga terpaksa membantu pekerjaan orang tuanya sebagai pemulung.
Kedatangan Karo Humas Dewa Mahendra dan Sekretaris Disdikpora Wayan Sarinah diterima Artana di rumah panggung darurat yang berdiri di atas tanah kontrakan seluas 1 are. Keluarga ini pun tidur bersebelahan dengan tumpukan sampah yang mereka tampung pada bagian bawah rumah yang terbuat dari bahan-bahan bekas tersebut. Kedatangan Dewa Mahendra sebagai utusan Gubernur Pastika bertujuan menyerahkan bantuan berupa beras, uang tunai dan alat tulis. Menariknya, Pastika juga menyumbangkan satu buah kemeja endek miliknya untuk Artana.
Bantuan ini, tambah Dewa Mahendra, merupakan langkah responsif Pastika terhadap keberadaan warganya yang kurang beruntung. Selanjutnya, Pastika juga akan membantu putra putri Artana untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dewa Mahendra pun menawarkan sejumlah alternatif bagi Pande Luh Sinta Oktaviani, putri pertama Artana yang tahun ini lulus SMP dan sangat tertarik melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.
Dewa Mahendra menawarkan agar Luh Sinta melanjutkan pendidikan ke SMAN atau SMKN Bali Mandara agar tertanggung beasiswa penuh. Alternatif lainnya, Luh Sinta juga dapat memanfaatkan beasiswa penuh Pemprov Bali pada sejumlah SMK yang tersebar di Kabupaten/Kota.
"Di Kota Denpasar pilihannya ada SMKN 1 dan SMKN 3," tambahnya.
Untuk itu, Artana diminta menanyakan minat sang anak untuk selanjutnya akan dibantu Disdikpora Bali. Putu Artana tak dapat menyembunyikan rasa harunya atas perhatian yang diberikan Gubernur Pastika beserta jajaran. Suami Ni Luh Puspitasari ini punya harapan besar agar putra putrinya dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi untuk merubah nasib keluarga.
Karena kemiskinan, keluarga asal Banjar Dukuh, Sudaji ini sejak Tahun 1998 telah hidup di perantauan dengan menjadi pemulung. Ironisnya, bedeng yang ditempati Artana beserta keluarga di Jalan Jayagiri 12 Denpasar sempat ludes terbakar pada Agustus 2014 lalu. Dengan berbekal tekad yang kuat, pria 45 tahun ini mulai mengontrak tanah di Jalan Tukad Irawadi. (DN - HuM)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com