Denpasar, Dewata News. Com - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta menyambut baik rencana workshop Perhimpunan Dokter Anastesi dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatim) berupa kursus penyegaran dan Penambah Ilmu Anestesia (KPPIA), pada 10-13 Juni mendatang. Event ini rencananya akan dihadiri oleh 1000 orang yang berasal dari himpunan dokter anastesi di Indonesia. Demikian disampaikan Kepala Bagian Anastesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Prof. Dr. Dr. I Made Wiryana saat melakukan audensi dengan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, di ruangan kerja Wagub Selasa (05/5).
Wagub berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Bali khusunya dalam bidang anastesi. Terlebih dalam hal medis, pertukaran maupun penyegaran ilmu pengetahuan itu sangat penting untuk menunjang skill tindakan para dokter saat menangani pasien sekaligus agar dapat bersaing dengan dokter anastesi dari luar.
“Dokter anastesi ini ibaratnya sang suratma karena terkait dengan hidup mati seseorang. Oleh karennya kegiatan seperti ini sangat bagus untuk penyegaran ilmu pengetahuan para dokter”, ujarnya.
Lebih lanjut, Made Wiryana mengucapkan terimakasinya atas dukungan dan ijin yang diberikan pada pihaknya untuk menyelenggarakan acara ini. Senada dengan orang nomor dua di Bali tersebut, Ia menyampaikan bahwa jumlah dokter anastesi di Indonesia masih menjadi sedkit dibandingkan dengan jumlah dokter anastesi dari Philipina dan Bangladesh yang mencapai 5000 orang.
Oleh karenanya, dengan kegiatan workshop seperti ini dapat memberikan nuansa baru bagi para dokter agar mampu menangani kasus-kasus yang beragam dilapangan. Selain itu ia melaporkan bahwa workshop yang akan dilaksanakan selama tiga hari ini akan membahas mengenai Gawat Darurat, ICU dan manajemen nyeri dan akan diisi oleh narasumber yang ahli dalam bidangnya.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com