Gedung Rektorat Undiksha |
”Raker merupakan final dari rapat kerja
di tingkat universitas untuk upaya meningkatkan akreditasi atau menjadikan indikator-indikator
akreditasi sebagai acuan dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran (RKA) tahun
2016,” kata Dr. Gede Rasben Dantes usai memimpin sidang pleno tahap pertama,
Senen siang.
Pada sidang-sidang pleno yang akan
berlangsung hingga, Selasa (07/04), jelas Rasben Dantes, diberikan kesempatan Tim
SP4 dan Bagian Perencanaan memaparkan dokumen perencanaan tahun anggaran 2016,
di samping para Pembantu Rektor.
Suasana persidangan raker penyusunan dokumen RKA tahun anggaran 2016 Undiksha
dipimpin Dr Gede Raseben Dantes
|
Menurut Rasben Dantes, dalam penyusunan RKA
Tahun 2016, Undiksha memanfaatkan dua sumber pendanaan, yakni PNBP (Pendapatan
Negara Bukan Pajak) yang diterima dari unit-unit produksi sekitar Rp73 miliar
lebih. Kemudian untuk pengembangan sarana prasarana dan proses belajar mengajar
dari pemerintah pusat sebesar Rp778 miliar yang dialokasikan ke masing-masing
fakultas dilingkungan Undiksha, termasuk unit-unit dan rektorat.
Alokasi anggaran murni dari pusat inilah,
menurut Dr.Rasben Dantes, untuk gaji dosen maupun pegawai, biaya operasionalserta
pembangunan fisik lanjutan, seperti kampus Undiksha di Jinengdalem. Karena ke
depan, Undiksha khususnya dan Buleleng pada umumnya ingin memiliki sarana olah raga
bertaraf internasional.
Sebagian peserta Raker Undiksha |
Hal senada juga disampaikan Rektor
Undiksha Prof. Dr. Nyoman Sudiana yang berharap hasil dari raker di tingkat
universitas ini dalam tahap penyusunan dokumen RKA tahun anggaran 2016 mendapat
persetujuan dari pemerintah pusat. Nyoman Sudiana yang akan mengakhiri masa
jabatan sebagai Rektor Undiksha, akhir April 2015 ini berharap hasil dari raker
penyusunan dokumen RKA tahun anggaran 2016 bisa memperoleh persetujuan
Kementrian Pendidikan melalui Dirjen Pendidikan Tinggi. (DN~TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com