Direktur Program PascaSarjana Undiksha Prof Nyoman Dantes. |
Buleleng, Dewata News.com — Program PascaSarjana (S2) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja sejak tahun 2014 telah membuka program S2 Jurusan Ilmu Komputer (Ikom) dan kalau mahasiswa pasca sarjana itu mampu secara efektif mengikuti perkuliahan, diharapkan akhir tahun 2015 ini sudah diwisuda dengan menyandang gelar Magister Ilmu Kompoter (M.Ikom).
”Dibukanya program studi nonkependidikan jurusan
Ikom itu atas penugasan Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti), ternyata mendapat animo
besar, terutama dari guru-guru. Setiap kelas, kami terima maksimal 15
mahasiswa. Namun dalam penerimaan mahasiswa perdana tahun 2014, hanya terpenuhi
12 mahasiswa dari 40-an pelamar,” kata Direktur PascaSarjana Undiksha di Singaraja
Prof. Nyoman Dantes, Selasa (07/04) siang.
Ia mengungkapkan, selain sebagai
penugasan dari Dirjen Dikti, hal itu juga sesuai visi Undiksha, menjadikan
perguruan tinggi pusat pengembangan pendidikan, ilmu pengetahuan, tekonologi,
dan seni yang berbudaya dan humanis berlandaskan Tri Hita Karana, serta menghasilkan tenaga kependidikan dan
nonkependidikan (nondik) yang berkualitas dan budaya saing tinggi. Karena itu,
penyelenggaraan program Pasca Sarjana, baik S2 maupun S3 itu mengacu pada mandat
yang diberikan kepada Undiksha di Singaraja dari Dirjen Dikti sebagai perluasan
mandat.
Menurut Prof Dantes, program PascaSarjana
Undiksha saat ini memiliki 11 program bidang studi (prodi), satu diantaranya
sudah nondik yakni prodi Ilmu Komputer (Ikom). Dari 11 prodi yang
diselenggarakan Program Pasca Sarjana Undiksha ini, dijelaskan Prof. Dantes,
ternyata dominan diminati prodi Pendidikan Dasar, kemudian Management
Pendidikan atau Administrasi Pendidikan, IPA, Bahasa Indonesia,dan Bahasa
Inggris. Hingga saat ini Program Pasca Sarjana Undiksha prodi S2 sudah meluluskan
800-an.
Gedung Pascasarjana |
Sementara untuk prodi S3 mulai tahun 2014 lalu juga sudah diberikan penugasan oleh Dirjen Dikti dalam tiga prodi, yakni jurusan Pendidikan Bahasa, Pendidikan Dasar, serta Ilmu Pendidikan. ”Program pasca sarjana S3 itu, boleh dari guru dan dosen yang selama ini maksimal 10 orang, minimal 5 orang setiap jurusan yang selama ini sudah terpenuhi. Namun, dominan peminatnya pada Pendidikan Dasar,” imbuhnya.
Disinggung pemberian bea siswa terhadap
mahasiswa program S3 ini, dijelaskan Prof. Dantes, ada peluang melalui Bea
Siswa Dalam Negeri, tetapi hanya untuk dosen tetap yang punya nomor induk dosen
nasional bersertifikat PNS, baik dari Undiksha maupun univeristas lain. Sedangkan
untuk guru bukan dari Ditjen Dikti, melainkan dari kabupaten bersangkutan atau pihak
yayasan yang membiayai.
Selaku Direktur Program PascaSarjana
Undiksha, Prof. Nyoman Dantes berharap, S2 ini lebih banyak diminati oleh para
praktisi, terutama guru. Kenapa? Sebab, menurut Dantes, pengangkatan dosen di
sebuah universitas itu basicnya harus S2. ”Dari segi sarana dan prasarana,
termasuk SDM yang menunjang kelancaran penyelenggaraan program Pasca Sarjana
Undiksha ini sudah otpimalisasi. (DN~TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com