Rektor Undiksha Prof Nyoman Sudiana |
Buleleng, Dewata News.com — Proposal pembukaan program studi (prodi) Fakultas Pendidikan Kedokteran di Undiksha Singaraja yang sudah di meja Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan R.I merupakan “PR” bagi kepemimpinan Rektor terpilih I Nyoman Jampel, sehingga diharapkan pada tahun perkuliahan 2016 sudah operasional, karena merupakan dambaan pemerintah dan masyarakat Buleleng.
Rektor Undiksha Prof. Dr. Nyoman Sudiana ketika dikonfirmasi, Rabu
(08/04) siang mengatakan, proposal pembukaan prodi Pendidikan Kedokteran itu
sudah diterima di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI via Dirjen Dikti, 30
Maret lalu. ”Sudah tentu yang menindaklanjuti proses pembukaan prodi Pendidikan
Kedokteran itu, adalah Rektor yang baru, termasuk apa yang dilakukan dan belum
terealisasi pada rencana program tahun 2014/2015,” imbuhnya.
Prof. Nyoman Sudiana mengakui, dirinya akan mengakhiri masa jabatannya
tanggal 13 April 2015 nanti, namun sampai saat ini surat pemberhentian dan
pengangkatan jabatan Rektor dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI via
Dirjen Dikti secara resmi belum diterima. ”Pada umumnya surat seperti itu
diterima dekat-dekat masa jabatan itu berakhir,” ungkapnya.
Seperti diketahui, dalam perhelatan
pemilihan Rektor Undiksha yang berlangsung, tanggal 15 Oktober 2014 lalu, Dr.
Nyoman Jampel berhasil mendulang perolehan suara 65 persen dan menghempaskan
kandidat lainnya Prof Dr I Made Sutama serta I Wayan Suarnajaya.
Rektor terpilih Undiksha Dr.Nyoman-Jampel |
Terkait Raker penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Tahun 2016
Undiksha, dijelaskan Rektor Prof Sudiana, telah dirampungkan dalam proses dua hari,
dan hasil dari raker itu akhir bulan April 2015 ini dikirim ke Dirjen Dikti
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk proses selanjutnya. Diharapkan,
pada awal Januari 2016 RKA Tahun 2016 Undiksha itu sudah terealisasi dalam
bentuk DIPA, meski diprediksi tidak semua usulan dari hasil raker itu bisa diterima.
Rektor Prof Sudiana menjelaskan, dalam penyusunan RKA Tahun
2016, Undiksha memanfaatkan dua sumber pendanaan, yakni PNBP (Pendapatan Negara
Bukan Pajak) yang diterima dari unit-unit produksi sekitar Rp73 miliar lebih.
Kemudian untuk pengembangan sarana prasarana dan proses belajar mengajar dari
pemerintah pusat sebesar Rp778 miliar yang dialokasikan ke masing-masing
fakultas dilingkungan Undiksha, termasuk unit-unit dan rektorat.
”Dibanding tahun anggaran 2015, PNBP
Undiksha sebesar Rp63 miliar, meningkat menjadi Rp73 miliar di tahun 2016.
Begitu juga dana yang diperoleh dari pemerintah pusat untuk tahun 2016 sebesar
Rp778 miliar mengalami peningkatan, disbanding tahun 2015. Tapi itu baru tahap
usulan yang kemungkinan, belum tentu sepenuhnya diterima pemerintah pusat,”
ungkap Prof Dr.Nyoman Sudiana. (DN~TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com