Buleleng,
Dewata News.com — Operasi (Ops)
Simpatik Tahun 2015 yang saat ini sedang dilancarkan disemua wilayah hukum
Kepolisian, termasuk Polres Buleleng ditengarai mampu menekan jumlah
pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas (laka lantas). Hal itu diungkapkan Kasat
Lantas Polres Buleleng AKP Nyoman Sugianyar seizin Kapolres AKBP Karnadi
disela-sela pelaksanaan Ops Simpatik 2015 di kawasan Banyuasri, Singaraja,
Senen (13/04).
Ia mengungkapkan, dalam Ops Simpatik 2015
ini lebih dominan bersifat teguran menyasar pelajar dan pengendara motor usia
produktif lainnya, karena selama ini kasus-kasus pelanggaran maupun laka lantas
kebanyakan dari kalangan pelajar dan usia produktif lainnya. Karena itu, ketika
memimpin Ops Simpatik hingga siang itu, Kasat Lantas AKP Sugianyar langsung member
contoh kepada pengendara dalam menggunakan yang baik dan benar.
Terkait pengenaan helm pengaman maupun sabuk pengaman, Kasat Lantas
Sugianyar mengisyaratkan, gunakan helm standard an pastika bunyi Klik pada helm dan sabuk pengaman.
tapi penggunaan helm pengaman belum baik dan benar saat digelar Ops Simpatik 2015
jajaran Lantas Polres Buleleng di kawasan Banyuasri, Singaraja, Senen..jpg
”Tindakan langsung (tilang) dalam Ops Simpatik ketika pelanggar terlibat
dalam laka lantas. Ops Simpatik ini sekaligus sebagai sosialisasi kepada
masyarakat pengendara motor agar melengkapi diri dengan identitas KTP,
SIM&STNK, serta menyalakan lampu utama di siang hari. Jangan lupa berdoa
sebelum berangkat, dengan mengutamakan keselamatan. Dengan tertib di jalan,
selamat sampai tujuan,” kata Sugianyar.
Berdasarkan data angka laka lantas selama bulan Maret 2015, tercatat 29
peristiwa meminta korban jiwa meninggal dunia 9 orang, dan luka-luka 40 orang,
dengan korban material Rp18,4 juta. Sementara pada bulan Februari 2015
sebelumnya dengan 34 kejadian, 11 orang meninggal dunia, dan luka-luka 52 orang,
sedangkan korban material Rp116,6 juta. ”Dengan angka-angka itu, jelas terjadi angka
penurunan peristiwa laka lantas maupun yang diakibatkan,” imbuhnya.
Ia juga mengatakan, korban laka lantas berdasarkan usia kebanyakan usia
pelajar dan produktif, seperti korban
meninggal dunia pada bulan Januari,
Februari maupun Maret rata-rata uisia 16-25, dan usia 26-30. (DN~TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com