Teras Pondasi Jebol |
Buleleng, Dewata News.com -- Hujan deras disertai banjir semalam suntuk membuat pondasi
di belakang ruangan kelas VII dan VIII, di SMPN 4 Seririt, ambruk rusak
parah. Namun, dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa.
Pihak
sekolah terpaksa memindahkan proses belajar mengajar siswa-siswinya,
menuju ke ruang ketrampilan. Hal itu mengantisipasi terhambatnya
aktivitas belajar dan mengajar, di sekolah yang berada di bilangan Desa
Lokapaksa tersebut.
Putu Ariyadi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMPN 4 Seririt
mengatakan, kejadian ambruknya pondasi belakang ruang kelas terjadi
sekitar pukul 21.00 Wita, Jumat (28/2).
Pihak sekolah
masih tetap meningkatkan kewaspadaan menyusul bencana banjir susulan,
yang berasal dari atas bukit di belakang sekolah. “Airnya datang atas
perbukitan, karena letak sekolah sangat rendah. Debit air deras datang
dari arah Barat ke Timur, dan menyebabkan teras belakang di dekat
ruangan kelas amblas rusak parah,” ujarnya, ditemui di Seririt, Senen (02/03).
Bangunan ruangan belajar di kelas VII dan VIII, termasuk jenis bangunan
baru. menurut Ariyadi, di sebelah selatan ruangan kelas terdapat
gorong-gorong aliran air, dengan kedalaman satu meter, dan lebar 80 centimeter. Ketika itu, kerasnya debit air hujan membuat bajir tumpah
ruah ke pinggir halaman dekat ruangan kelas. Akibatnya teras pondasi
ruangan kelas jebol berserakan, tidak mampu menahan laju banjir.
“Karena
hanya dua ruangan kelas, yang teras pondasinya terkena banjir. Kami
terpaksa memindahkan ruang belajar anak-anak ke ruangan ketrampilan.
Kami berharap ada bantuan pemerintah terkait gorong-gorong air, supaya
bisa segera diperbaiki dan diperlebar,” kata Ariyadi.
Pengawas dari Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng, diakuinya sempat
datang mengecek lokasi kejadian. Tercatat jumlah siswa-siswi di SMPN 4
Seririt mencapai 926 siswa-siswi, rata-rata setiap kelas berisi 33
orang.
Ariyadi mengaku belum memiliki rencana melakukan aksi kebersihan
gotong royong, menunggu instansi terkait, untuk melihat kondisi
ambruknya pondasi ruangan kelas. Terlebih lagi beberapa ruangan lainnya
di sebelah Barat, dikhawatirkan ruangan kelas VIII i J dan H, bisa jadi
pondasinya akan ikut ambruk.
“Kami tetap mengutamakan keselamatan
anak-anak. Mencegah situasi tidak memungkinkan, terpaksa kami lakukan
pemindahan belajar ke ruangan kelas lain, atau anak-anak dipulangkan
lebih awal terutama pada sore hari,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Lokapaksa I Gusti
Made Kusumayasa, yang turut meninjau lokasi mengungkapkan, bersama pihak
sekolah masih menunggu tindakan konkrit dari instansi terkait.
Mengingat SMPN 4 Seririt, berada di bawah Disdik Buleleng, kordinasi
tentu akan tetap dilakukan.
“Kami masih menunggu tindakan dari Disdik
Buleleng. Situasi musim hujan belakangan ini, daerah seperti di Desa
Lokapaksa sering terjadi bencana. Pihak desa hanya dapat mendukung apa
upaya dan rencana dari pihak sekolah. Kalau menyusun anggaran bantuan
tentu tidak dapat,” tandasnya.
Dikonfrimasi terpisah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng Ni
Wayan Lugraheni menegaskan, masih belum ada laporan peristiwa ambruknya
teras pondasi kelas di SMPN 4 Seririt. Pihaknya akan melakukan kordinasi
dan kunjungan lebih lanjut, sejauh perkembangn pihaknya hanya baru
mengetahui dari media sosial. Disdik Buleleng, akan berupaya membantu
bantuan perbaikan, melaui Dana Alokasi Khusus (DAK) Provinsi Bali. Namun
apabila tidak memungkinkan, sekolah diharapkan memakai dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS).
“Kami akan kordinasikan ke pihak sekolah
terkait. Melihat kejadian akibat musibah alam, akan kami carikan bantuan
dana lewat DAK atau dana BOS,” tegasnya. (DN~*).--
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com