Kasat Lantas Polres Buleleng Nengah Patrem |
Buleleng, Dewata
News.com — Angka kecelakaan di jalan raya berdasarkan
data di Mapolres Buleleng selama dua bulan berturut-turut di awal tahun 2015
mengalami peningkatan begitu juga jika dibandingkan dengan tahun lalu. Dimana
tercatat pada bulan Januari terdapat 27 kejadian dengan 7 orang meninggal dunia
sedangkan di bulan Pebruari terjadi 34 kecelakaan dengan angka kematian
mencapai 11 orang.
Melihat fakta ini selain upaya nyata rupanya jajaran Polres Buleleng
juga akan menepuh jalan secara Niskala. "Kondisi Lakalantas di Kabupaten
Buleleng ada peningkatan di bulan Januari dan Pebruari dari segi kualitas dan
kuantitas. Tetapi di balik itu kami dari satuan lalulintas sudah melakukan
segala upaya, itu yang tadi disebutkan bapak Kapolres sebagai tindakan Sekala
Niskala," kata Kasat Lantas AKP I Nengah Patrem di Singaraja.
Lebih jauh Patrem menjelaskan selama ini langkah Sekala, tindakan nyata
di TKP lakalantas yang sering terjadi dan berakibat fatal atau disebut
blackspot pihaknya telah meningkatkan giat razia yang disesuaikan pola waktu
termasuk kendaraan yang terlibat, ditambah pergelaran personil dan pemasangan
baliho himbauan yang menyatakan bahwa daerah tersebut merupakan daerah rawan
kecelakaan.
Di tahun 2015 ini setidaknya tiga titik telah diidentifikasikan sebagai
wilayah Blackspot yakni Kalibukbuk, Gerokgak dan Sukasada untuk itu Jajaran
Polres Buleleng juga akan menempuh cara Niskala.
"Secara Niskala kami bersma anggota juga memohon kepada tuhan, Ida
Sang Yang Widi Wasa, rabu lalu kami tangkil ke Pura Pulaki, Pura Kerta Kawat
dan Melanting sesuai petunjuk dari Mangku kita. Sore ini juga akan melakukan
persembahyangan bersama ke Pura Pegonjongan, Ponjok Batu dan Penegil Darma.
Mudah-mudahan upaya ini dapat menekan jatuhnya korban di jalan raya,"
papar Nengah Patrem.
Namun demikian pihaknya tetap berharap adanya peningkatan kesadaran
dalam hal keselamatan berkedaraan dari masyarakat karena sejauh apapun usaha
dan upaya yang dilakukan oleh pihak Kepolisian tidak akan berhasil jika
masyarakat sendiri tidak menghargai kesehatan dirinya sendiri.
"Bapak kapolres juga telah menyampaikan kepada kami dalam rapat
analisa dan evaluasi, bahwa budaya dan kultur masyarakat kita perlu terus
ditingkatkan kembali terutama terkait tertib Lantas. Karena kecelakaan
lalulintas itu 99% itu diawali pelanggaran lalulintas, karena itu disini kita
berupaya meningkatkan penindakan, bukan berarti kami mencari kesalahan atau
kekurangan masyarakat paling tidak kami bisa menekan angka pelanggaran dengan
harapan lakalantas bisa turun," kata Nengah Patrem. (DN~*).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com