Suasana sepi di salah satu sudut Kota Singaraja |
Dewata News.com — Perayaan Nyepi ~ Tahun Baru Caka 1937 di Kabupaten Buleleng khususnya yang jatuh pada Hari Minggu (22/03) secara umum sudah semakin tertib sesuai dengan pelaksanaan Catur Berata Penyepian.
Hari
raya Nyepi salah satu hari raya besar umat Hindu di Bali,
filsafat (tattwa) dan susila (etika) yang menjadi acuan semua upacara hari raya
Hindu di Bali. Nilai-nilai budaya Hindu yang diakui di dalam upacara yadnya
termasuk upacara yadnya pada hari raya Nyepi merupakan suatu kekuatan spiritual
yang dapat membentuk jati diri umat; sebagai wahana pengendalian diri dan dapat
sebagai penguat integrasi umat manusia dalam arti yang sangat universal.
Hari raya Nyepi sebagai hari raya umat Hindu yang merupakan puncak
identitas umat Hindu, karena hari raya suci ini satu-satunya yang diakui
sebagai hari libur nasional yang dimulai tahun 1983.
Hari raya Nyepi jatuh dalam satu tahun sekali tepatnya pada tahun baru
saka. Pada saat itu matahari menuju garis lintang utara, saat Uttarayana yang
disebut juga Devayana yakin waktu yang baik untuk mendekatkan diri kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
Menurut lontar Sang Hyang Aji Swamandala yang menyatakan bahwa, Tawur
(upacara) Bhuta Yadnya atau Tawur Kesanga sebaiknya diadakan pada tilem bulan
Chaitra (Tilem Kesanga), sehari sebelum hari raya Nyepi dirayakan.
Salah satu warga Krama Adat Desa Pakraman melakukan Melasti |
Menurut tradisi yang berlaku di Bali, tata urut upacara Nyepi diawali dengan melasti ke Segara (laut), Ida Bhatara melinggih di Bale Agung (Pura Desa) selanjutnya dilangsungkan upacara Bhuta Yadnya (tawur Kesanga), Nyepi.
Khusus di Bumi Den Bukit, yang
akhir bulan ini menghormati kelahiran Kota Singaraja, upacara tawur Kesanga
diselenggarakan di Catus Pata, dihadiri Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana
beserta jajarannya, Kelian Desa Adat Pakraman se-Buleleng serta umat yang
secara tekun mengikuti upacara dimaksud.
Para Sulinggih yang dilibatkan pada upacara pecaruan di Catus Pata Buleleng |
Pada malam harinya, mulai pukul 19.00 Wita, hampir di semua Desa Adat
Pakraman melaksanakan parade ~ arak-arakan Ogoh-Ogoh mengitari wilayah desa
adat bersangkutan, hingga diantar ke setra masing-masing.
Dari pantauan di beberapa desa adat pakraman, pelaksanaan arak-arakan
Ogoh-ogoh berjalan tertib, kendati di jalur padat sempat memacetkan arus lalu
lintas, seperti di kawasan jalan wilayah Anturan-Tukadmungga, Kalibukbuk,
Lovina. Tidak ada pengaruh minuman keras terhadap pengusung Ogoh-ogoh masing-masing
karena Kapolres Buleleng AKBP Kurniadi beserta jajarannya akan bertindak tegas
terhadap warga yang menegak miras menjelang mengarak Ogoh-ogoh.
Delapan ogoh-ogoh di lingklungan Bhuana Sari yang diarak sepanjang jalan WR Supratman
Suasana mati ~ gelap sudut kota Singaraja tanpa lampu penerangan jalan
juga terpantau sampai di pedesaan, bahkan jauh sebelum tengah malam. Sebagian
besar pertokoan maupun pusat-pusat perbelanjaan tutup sebelum waktu biasanya.
Tidak ada dentum musik di pinggir jalan maupun tempat dugem dan deru motor
tengah malam lebih memaknai perayaan Nyepi.
Sebagai puncak rahinan gumi ~ Nyepi, suasana dia, sepi dan hening terasa
mengiringi Catur Berata Penyepian yang berlangsung shanty, kendati mendung
tipis menyelimuti suasana perayaan, dan sehari setelah hari raya Nyepi disebut
Ngembak Geni.
Monumen Yuda Mandala Tama di eks Pelabuhan Buleleng di hari Nyepi tidak sepi |
Catur Berata penyepian merupakan perenungan untuk evaluasi kerja kita
minimal setahun dan mampu untuk pengendalian pikiran dan pengendalian diri. Kemampuan
untuk pengendalian diri berarti perlu suatu jalan untuk dapat mengatasi
permasalahan hidup, jalan untuk penyucian manacika, wacika, dan kayika akhirnya
mampu mewujudkan ”Jagadhita ya ca iti dharma.” (*).—
* Pemred Dewata News
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com