Buleleng, Dewata News.com — Pengkab PTMSI Buleleng menggelar Kejuaraan Tenis Meja Beregu dan Perorangan putra-putri se-Bali mewarnai peringatan HUT ke-411 Kota Singaraja di Gedung PTMSI Buleleng, komplek GOR Bhuana Patra Singaraja secara resmi dibuka Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Jumat (27/03).
Kejuaraan tenis meja beregu, perorangan putra-putri antar Pengkab-Pemkot
se-Bali, Perorangan Divisi II serta Perorangan Eksekutif ”Singaraja Cup” Tahun 2015,
menurut Ketua Pengkab PTMSI Buleleng Putu Sadiarta, selain memperebutkan ”Singaraja
Cup” Tahun 2015, sekaligus hadiah total Rp22 juta.
Made Lestariana selaku Ketua
Panitia Kejuaraan Tenis Meja ”Singaraja Cup” dalam laporannya mengatakan pada
kejuaraan kali ini mempertandingkan 6 nomor, dimana peserta terdiri dari atlet–atlet
dari Pengkab/Pengkot PTMSI se-Bali yang dipersiapkan untuk menghadapi Porprov
Bali Tahun 2015. ”Kejuaraan kali ini mempertandingkan 6 nomor yaitu, Beregu
Putra dan Putri, Tunggal Putra dan Putri, serta kami juga mempertandingkan nomor
perseorangan eksekutif, dan nomor Tunggal Divisi II yang diikuti oleh atlet–atlet
non Porprov”, ungkap Lestariana.
Dirut PDAM Buleleng ini juga menambahkan, pada kejuaraan ini diharapkan
nantinya lahir atlet–atlet tenis meja yang dapat mengharumkan nama Bali di ajang
Kejuaraan Nasional maupun Internasional. Dimana prestasi PTMSI Bali dalam
beberapa tahun terakhir menunjukan prestasi yang cukup meningkat di kancah
kejuaraan nasional.
Bupati Buleleng, Putu Agus Surandnyana mengatakan agar pada kejuaraan
ini sekaligus sebagai ajang uji coba bagi atlet tenis meja Kabupaten Buleleng
yang akan diterjunkan dalam event olahraga, baik ditingkat pelajar maupun di
Porprov Bali XII tahun 2015.
”Saya harap kejuaraan ini akan melahirkan atlet–atlet tenis meja yang
handal yang nantinya sanggup untuk bersaing dan berprestasi, baik di skala
regional, nasional bahkan internasional,” pita Bupati berharap.
Bupati Agus Suradnyana menekankan
kepada KONI dan PTMSI agar nantinya pada pelaksanaan Porprov Bali Tahun 2015
jangan sampai ada jual beli atlet. Sebab, jika jual beli atlet ini terus
dibiasakan nantinya akan merusak pembinaan atlet itu sendiri, karena semangat
berolahraga bukan hanya meraih prestasi,” tegasnya. (DN~*).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com