Jembatan Timbang di Bungkulan Milik Pemprov Bali Terlantar - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

3/3/15

Jembatan Timbang di Bungkulan Milik Pemprov Bali Terlantar

 Gedung bekas Jembatan Timbang di Bungkulan

Buleleng, Dewata News.com — Jembatan timbang milik Pemerintah Provinsi Bali yang berlokasi di sebelah utara ruas jalan Singaraja-Kubutambahan, kawasan Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng terlantar.

      Terbengkalai dan terlantar karena tidak difungsikan, seperti halnya sarana dan prasarana sejenis di ruas jalan Seririt-Gerokgak, kawasan Yeh Anakan, Seririt berfungsi meski tidak optimal.

      Jembatan Timbang Bungkulan yang tinggal onggok bangunan yang tidak pernah ada bekas upaya pemeliharaan. Bahkan, rumput dan semak liar mulai tumbuh subur. Akibatnya, bangunan terkesan kumuh. Dinding bangunannya tampak compang camping, sehingga cat temboknya berubah usang. Tepat di depan bangunannya tertera plang yang bertuliskan “Tanah Bangunan ini Milik Dishub Inkom Pemprov Bali”.

     Menyusul tidak terurusnya jembatan timbang ini, sehingga dimanfaatkan oleh warga sekitar. Bangunan ini pun mulai dimanfaatkan untuk memajang hasil kerajinan bade (wadah untuk upacara ngaben-red). Selain itu, ada juga warga yang memfungsikan bangunan ini untuk tempat parkir mobil. Kabarnya, warga memanfaatkan bangunan ini karena pemerintah sendiri sengaja tidak memfungsikan fasilitas ini.

    Terbengkalainya jembatan timbang ini mengetuk keinginan Pemkab Buleleng untuk memfungsikan, sekaligus mengoperasikan, namun nampaknya sulit dipenuhi. Ini terjadi karena Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi (Dishubinkom) Provinsi Bali kesulitan mengoperasikan jembatan tersebut karena fasilitas penting itu belum dilengkapi dengan peralatan untuk mengukur beban angkut kendaraan.

     Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Buleleng Gede Gunawan.AP di Singaraja, Selasa (03/03) mengatakan, sejatinya pemkab Buleleng sangat mengharapkan jembatan timbang itu dapat difungsikan kembali.

     Kenapa? Mantan Camat Sawan ini mengatakan, untuk mencegah kerusakan jalan akibat pelanggaran beban angkut yang melebihi ketentuan. Apalagi, belakangan ini lalulintas kendaraan pengangkut barang yang melintas ke Buleleng bertambah ramai. Ini bisa sesuai dengan catatan dimana setiap harinya kendaraan pengangkut barang yang didominasi truk pengangkut meterial bangunan mencapai 300 unit kendaraan setiap hari.

    ”Kami pernah meminta difungsikan karena sarana itu dibutuhkan sehingga beban angkutnya bisa diawasi dan ini mencegah kerusakan jalan di daerah Buleleng,” katanya.

    Menurut mantan Kabag Humas dan Protokol Setkab Buleleng ini, setelah Dishub Buleleng secara resmi mengajukan permohonan itu, pihak Dishub Provinsi Bali belum bisa memenuhi permohonan tersebut.

    Dari penjelasan yang diterimanya secara lisan, kalau jembatan timbang itu tidak bisa difungsikan dalam waktu dekat ini. Hal ini karena pemprov tidak memiliki peralatan pendukung untuk mengoperasikan jembatan timbang itu. Salah satunya adalah mesin pencatat beban angkut kendaraan sampai sekarang belum juga bisa dipasang pada bangunan jembatan timbang di Bungkulan.

    Atas kondisi ini, Dishubinkom Bali menyatakan sedang mengupayakan dengan cara mengajukan proposal bantuan ke Kementrian Perhubungan (Kemenhub) RI di Jakarta. Dengan fakta ini, dipastikan upaya pengawasan beban angkut kendaraan yang melintas ke Buleleng belum bisa diwujudkan dalam waktu dekat ini.

    ”Bangunan yang ada sekarang belum ada mesin pencatat beban angkut. Pemprov Bali melalui Dishubinkom Bali sedang mengupayakan untuk meminta bantuan ke pusat, sehingga kami terpaksa menunggu saja,” tegasnya. (DN~TiR).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com