Nyoman Suwela selalu ceria |
Buleleng, Dewata News.com — Geliat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Buleleng dibawah kepemimpinan Kadis ”anyar” Gede Suyasa terus melakukan koordinasi dengan PHRI Buleleng, termasuk dalam rangkaian penyusunan ”Buku Panduan (Guide Book Buleleng) untuk penyempurnaan sebelum masuk percetakan.
Bahkan, melalui pertemuan koordinasi dengan Pimpinan PHRI Buleleng dan
perwakilan Undiksha yang dilaksanakan pada hari Senen (23/02) di Singaraja itu,
Kadisbudpar Kabupaten Buleleng Gede Suyasa juga meminta masukan terhadap draft ”Calender
of Event”
Mendampingi Sekretaris BPC PHRI Buleleng Hery Wijaya, Nyoman Suwela selaku anggota asosiasi hotel dan restoran ini ketika
ditemui di Villa Ansoka, Lovina, Selasa (24/02) mengatakan, pihaknya menyambut
baik upaya dari geliat Disbudpar Kabupaten Buleleng dibawah kepemimpinan mantan
Kepala Bappeda Buleleng itu.
Mantan birokrasi yang pernah memimpin Dinas Pariwisata Kabupaten
Buleleng ini menekankan, promosi itu memang sangat perlu. Tetapi masih lebih sangat
penting untuk membenahi apa yang akan ditawarkan atau dipromosikan. ”Apabila
apa yang kita tawarkan tidak dibenahi akan berdampak promosi yang dilakukan itu
akan menjadi boomerang,” kata Nyoman Suwela yang di media jejaring sosial
sering member masukan terkait kepariwisataan di Buleleng.
Pemilik Angsoka Family di Lovina ini lebih menekankan, faktor yang amat
penting dalam dunia kepariwisataan yang dampaknya sangat luas, adalah keamanan
dan kenyamanan. Ia member contoh, misalnya di kawasan pariwisata ada trotoar
yang berlobang tidak segera diperbaiki dan jika ada wisatawan jatuh terperosok
maka kejadian seperti ini akan menyebabkan promosi dengan biaya tinggi akan
sia-sia.
Ia juga kembali mengangkat
kesemrawutan kawasan dan obyek yang membuat wisatawan tidak nyaman, ternyata
upaya pihak berwenang untuk penertiban ketidaknyamanan itu sangat lamban.
Nyoman Suwela yang pernah menggeluti dunia kewartawanan ketika dibangku
kuliah di tanah Jawa ini menilai, kunjungan wisatawan dua bulan terakhir di
tahun 2015 ini bukan semata-mata karena larangan rapat di hotel-hotel, tetapi
karena resesi di Negara-negara pengirim wisatawan, di samping memang dua bulan
terakhir ini merupakan low season.
Penulis kreatif di media berbahasa Inggris, baik terbitan lokal Bali maupun
nasional ini juga menggaris bawahi adanya wacana Australia boikot wisatawan
Australia ke Bali terkait dengan eksekusi mati terpidana narkoba 2 warga
Australia tidak akan banyak mempengaruhi kunjungan wisarawan Australia ke Bali.
”Bali tetap merupakan tujuan wisata favorit Australia. Wacana tersebut
diduga hanya pencitraan politik dari PM Australia dan kami yakin warga Australia
tidak akan terpengaruh oleh wacara tersebut,” ungkap Suwela.
Mr.Nyoman Suwela sudah mengunjungi hampir semua negara tujuan wisata
Menurut Nyoman Suwela, apa yang dikhawatirkan adalah jika warga
Indonesia yang merespon wacana itu dengan berlebihan, misalnya mencederai warga
Australia yang berlibur di Bali yang tidak tahu apa-apa akan berpengaruh besar terhadap
wisatawan Australia ke Bali. ”Selama Bali bisa menciptakan rasa aman dan
nyaman, kami yakin wisatawan Australia akan tetap dating ke Bali,” imbuhnya.
Kepala Disbudpar Kabupaten Buleleng Gede Suyasa di tempat terpisah
menyambut baik segala masukan yang disampaikan PHRI Buleleng selaku mitra dalam
memajukan kepariwisataan di Bali Utara. Pertemuan koordinasi dengan PHRI
Buleleng ini, menurut dia, merupakan yang kedua kalinya sehingga segala program
yang direncanakan terpadu dengan pelaku pariwisata.
”Penataan fisik kawasan wisata Lovina di program tahun 2016 mendatang,
karena ketika menerima jabatan “anyar” ini program sudah tersusun. Khusus
terkait kesemrawutan kawasan, kami sudah menindaklanjuti melalui koordinasi
dengan Badan Satpol PP agar melaksanakan penertiban terhadap segala bentuk
pelanggaran aturan yang ada,” ungkap Gede Suyasa. (DN~TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com