Tia membenarkan bahwa kurangnya sosialisasi adalah faktor utama
kebingungan sekolah untuk mengambil keputusan.
“Ini surat pemberitahuan UN CBT
datang dari pusat sekitar pertengahan Januari 2015, sementara hasilnya harus
disetorkan 30 Januari 2015, jelas mereka (sekolah) belum siap,” ujarnya.
Tenggang waktu yang sempit tanpa ada sosialisasi, serta uji coba,
membuat enam sekolah negeri di Denpasar, yakni SMPN 1 Denpasar, SMPN 3
Denpasar, SMAN 1 Denpasar, SMAN 3 Denpasar, SMAN 4 Denpasar, dan SMAN 5
Denpasar masih ragu-ragu mengisi blanko kesiapan UN CBT ini.
TIA melanjutkan, kesiapan SMPN 1 Denpasar untuk menggelar UN CBT ini
disampaikan kepala sekolahnya. Sedang SMK TI Global Singaraja, kesiapan itu
disampaikan pihak Disdik Kabupaten Buleleng, Singaraja.
“Kalau sisanya lagi 22 sekolah, sementara ini mereka belum siap,” tegas
Tia. (DN~*).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com